Frasa adalah kesatuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
masing-masing mempertahankan makna dasar katanya dan tidak melampaui batas dan
fungsi. Sebuah frasa mempunyai suatu unsur inti atau pusat, sedangkan unsur lain
disebut penjelas.
Contoh:
petani
muda, tepi sawah, dan lereng gunung. Kata petani, tepi dan lereng adalah unsur
inti sedangkan muda, sawah, dan gunung disebut penjelas
Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata dapat
dibedakan menjadi dua
FRASA ENDOSENTRIS
●Frasa endosentris
atributif terdiri atas inti dan penjelas.
Contoh:
Pelaku
peledakan/sedang tersenyum
inti
penjelas/penjelas inti
Frasa pelaku peledakan disebut juga frasa
atribut berimbuhankarena penjelasnya
merupakan kata berimbuhan.
●Frasa endosentris
koordinatif adalah frasa yang unsur pembentuknya merupakan kata yang
sederajat kedudukannya.
Contoh:
Mereka
menangis dan meratapi nasibnya.
●Frasa endosentris
apositif bersifat keterangan yang ditambahkan atau diselipkan.
Contoh:
Pak Andi,
camat kami, sedang menghadiri pertemuan.
FRASA EKSOSENTRIS
Bila
gabungan tersebut berlainan kelasnya dari unsur yang membentuknya. Kedua
gabungan kata tersebut tidak dapat dipisahkan karena
merupakan satu kesatuan.
Contoh:
●Ia pergi ke Bandung bersama ayah.
●Ia pergi ke sekolah tanpa pamit
kepada ayah.
●Ia bekerja sebagai guru.
Penggolongan
frasa berdasarkan kelas kata
Selain klasifikasi berdasarkan inti atau pusat, frasa juga dapat
dibedakan berdasarkan kelas kata yang menjadi inti frasa tersebut.
●Frasa Nominal, inti frasanya adalah kata
benda.
Contoh:
rumah
besar, pengetahuan umum, dan guru baru.
●Frasa Verbal, inti frasanya adalah kata
kerja.
Contoh:
bertanam
sayur, menerima tamu, dan membaca berita.
●Frasa Adjektival, bila inti frasanya ber-bentuk
kata sifat.
Contoh:
sangat
tinggi, sangat menakjubkan, dan cantik sekali.
●Frasa Preposisional, bila intinya di bawah
pengaruh sebuah preposisi.
Contoh:
dengan
senjata tajam, ke sekolah, bagi ayah saya, dan dari pasar.
Selain contoh di atas, frasa juga dapat dibedakan
atas:
●Frasa setara, bila kedudukan kata-katanya
sederajat.
Contoh:
ayah ibu,
kakak adik, dan suami istri.
●Frasa bertingkat, bila gabungan kata itu ada yang
menjadi inti.
Contoh:
rumah
itu, petani muda, dan sangat nakal.
Berikut ini frasa Nominal yang diperluas.
●Diperluas
dengan meletakkan katapenggolong di depannya.
Contoh:
lima ekor ayam, beberapa butir telur, dan sepucuk surat.
●Diperluas
dengan kata penunjuk ini atau
itu.
Contoh:
baju
merah itu, rumah mewah ini, dan mobil bagus ini.
●Diperluas
dengan katayang.
Contoh:
Orang
yang malas itu akhirnya kehilangan pekerjaan.
Celana
dia yang kuning dibeli di Singapura.
●Diperluas
dengan menambahkan aposisi
(keterangan atau penjelasan padaungkapansebelumnya)
Contoh:
Indonesia,
negara yang kita cintai, sedang dilanda musibah.
0 Komentar