Soal Novel Kelas 12 Semester Ganjil



PILIHAN


Bacalah kutipan novel di bawah ini!
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan. Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar. Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.
1.
Amanat yang dapat kita ambil dalam kutipan novel di atas ...

A.
Menolong siapa pun untuk mendapat keuntungan

B.
Kasihanilah mereka yang kita cintai

C.
Bersenanglah karena dibalik musibah seseorang, terdapat peluang untuk kita

D.
Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat kecil

E.
Berbuat jujurlah atas perasaan yang kita punyai

Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
Namun takdir berkata lain, dimalam sebelum pertunangan mereka, Bali terserang Bom (Bom Jimbaran) dan keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak mampu menahan kehilangan depresi dan bersikap seperti orang gila.
2.
Suasana yang terdapat dalam novel tersebut adalah ...

A.
Gunda

B.
Sedih

C.
Tegang

D.
Khusyuk

E.
Hening

Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
(1)  Perahu terombang-ambing pelan (2) Jasmine memperbaiki posisi snorkel (3) Tegar meneriakkan agar tidak jauh-jauh (4) Jasmine mengacungkan tangannya (5) Dari sini terlihat betul betapa senangnya Jasmine.
3.
Kalimat yang menunjukkan latar tempat terdapat dalam nomor ...

A.
(1)

B.
(2)

C.
(3)

D.
(4)

E.
(5)

Perhatikan kutipan Novel berikut ini!
Kutipan Novel 1:
Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan perempuan lain, baik orang Makasar atau orang lain negri. Dia hanya menggeleng saja, dia belum hendak kawin sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia berkata : separo hatinya ikut ibunya ke kuburan, dia tinggal di dunia ini dengan hati yang separo lagi. Betapa dia takkan begitu, ia cinta kepada ibumu.
Kutipan Novel 2:
“Sekarang,” katanya. “Saya sudah ada disisi ibu kembali. Ada saya bawa obat kali ibu. Kata orang Jakarta., mujarab benar obat itu. Obat encok namanya.” Ibu Mariawati tertawa. “Kini pun obar sudah member berkat, Astri. Kalau aku melihat wajahmu, aku sehat sudah. Biar terbang penyakit itu, dan aku sembuh sendiri kelak.”
“Moga-moga, tetapi seelok eloknya kaki ibu itu diobati juga, supaya sembuh benar benar. Biar saya kenakan…..”
“Tidak, Astri, jangan tergesa –gesa! Obat minum, verban dan sekaliannya itu sudah kuderitakan sehari – harian.”
Astri tertawa. “Siapa yang meminumkan obat itu?
Makcih Liah agaknya?” Tanyanya.
“Tidak, dia patuh. Tetapi Asnah, tak dapat dibantah kehendaknya.”
4.
Perbedaan karakteristik kedua novel tersebut adalah….

A.
Novel 1
Bahasanya sulit dipahami
Novel 2
Bahasanya mudah dipahami

B.
Novel 1
Watak tokoh utamanya mencintai istrinya berlebihan
Novel 2
Watak tokoh utamanya  taat  pada orang tua

C.
Novel 1
Sudut pandang orang utama
Novel 2
Sudut pandang orang ketiga

D.
Novel 1
Kerinduan
Novel 2
Kecintaan

E.
Novel 1
Bahasanya sulit dipahami
Novel 2
Bahasanya mudah dipahami
Perhatikan kutipan Novel berikut!
Kutipan Novel I :
Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar dengan ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah mendapatkan teman sebangkunya masing-masing, kecuali aku dan anak laki laki kotor berambut keriitng merah yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar.
“Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang”. Kata Bu Mus pada ayahku.
Kutipan Novel II :
“Allah maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih luas dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan kesabarannya, bukan mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam menunggu titah pula, sebab ada masanya datang dan ada masanya pergi.
5.
Perbedaan tema kedua kutipan novel tersbut adalah ….

A.
Kutipan Novel I
Kemiskinan
Kutipan Novel II
Pendidikan

B.
Kutipan Novel I
Pendidikan
Kutipan Novel II
Kebudayaan

C.
Kutipan Novel I
Pendidikan
Kutipan Novel II
Kebudayaan

D.
Kutipan Novel I
Kemiskinan
Kutipan Novel II
Ketuhanan

E.
Kutipan Novel I
Kebudayaan
Kutipan Novel II
kemiskinan

Kutipan Novel 1:

“Bu, saya termasuk yang kena PHK.”
“Saya sudah merasa”
“Kok tahu?”
“Tidak tahu juga, Cuma merasa.”
“Feeling to,”
Entah. Rasanya sore ini kamu lain saja.”
Kutipan Novel 2:

Di tengah jalan tergeletak bangkai burung. Kupacu lagi kudaku. Di tempat lain tampak bangkai burung lagi. Pada setiap jarak tertentu selalu ada bangkai–bangkai burung sahabatku. Aku tahu. Semua ini adalah perbuatan jahat Matropik.
6.
Perbedaan karakteristik kedua novel tersebut ialah……

A.
Novel 1
Tokoh tokohnya tidak jelas.
Novel 2
Ada tokoh protogonis dana ada tokoh antagonis.

B.
Novel 1
Alurnya Runtut
Novel 2
Alurnya tidak runtut
Watak dijelaskan oleh penulis

C.
Novel 1
Watak disajikan dalan dialog
Novel 2
Watak dijelaskan oleh penulis

D.
Novel 1
Latarnya tampak
Novel 2
Latarnya tidak tampak

E.
Novel 1
Bahasanya mudah dimengerti.
Novel 2
Bahasanya sulit dimengerti


Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung jawab, jujur, tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga usianya sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling saat 47 detik sunset berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka berdua.
7.
Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...

A.
Dialog antartokoh

B.
Penjelasan langsung

C.
Pikiran tokoh

D.
Tindakan tokoh

E.
Tanggapan tokoh lain

Perhatikan kutipan Novel berikut!
(1)  Maka berhentilah Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang keluar tiada dirasainya. (2)  Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih mengdengar nasih adiknya ini. “oleh sebab tiu, kupinta padamu , Sam”  kata Nurbaya pula, “Bila engkau kelak beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang tidak disukainya. (3)  karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (4)  Aku ini, sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semlang aku, aku janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak, kesukaan,  umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan anaknya.
8.
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor….

A.
(1)

B.
(2)

C.
(3)

D.
(4)

E.
(1) dan (2)
Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
Begitulah takdir membentuk suatu kisah yang sangat panjang hanya untuk menyatukan kedua orang tersebut. Setelah melalui banyak kesedihan, waktu, akhirnya mereka diberi kesempatan untuk bersama.
9.
Kalimat dalam kutipan novel diatas merupakan ...

A.
orientasi

B.
komplikasi

C.
resolusi

D.
koda

E.
evaluasi

Perhatikan kutipan Novel berikut!
Bapak selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu membanggakan prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih di SMU. Adapun aku, meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besartapi nilai raporku tak setinggi nilai rapor Mas Bagus.
10.
Watak tokoh Bapak dalam kutipan novel tersebut adalah…

A.
Suka membanding – bandingkan anaknya

B.
Selalu membela anak yang lebih kecil

C.
Tokoh tidak perhatian pada keluarganya

D.
Membandingkan tokoh aku dengan Bagus

E.


Perhatikan kutipan Novel berikut!
(1) Maka berhentilah Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih mengdengar nasih adiknya ini. “Oleh sebab tiu, kupinta padamu , Sam” kata Nurbaya pula, “Bila engkau kelak beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang tidak disukainya. (3) karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (4) Aku ini, sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semlang aku, aku janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan anaknya.
11.
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor….

A.
(1)

B.
(2)

C.
(3)

D.
(4)

E.
(1) dan (2)

Perhatikan kutipan Novel berikut!
Bapak selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu membanggakan prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih di SMU. Adapun aku, meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besartapi nilai raporku tak setinggi nilai rapor Mas Bagus.
12.
Watak tokoh Bapak dalam kutipan novel tersebut adalah…

A.
Suka membanding–bandingkan anaknya

B.
Selalu membela anak yang lebih kecil

C.
Tokoh tidak perhatian pada keluarganya

D.
Membandingkan tokoh aku dengan Bagus

E.
Sayang pada Bagus


Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
Tegar, seorang pemuda sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung jawab, jujur, tampan, tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga usianya sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling saat 47 detik sunset berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka berdua.
13.
Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...

A.
Dialog antartokoh

B.
Penjelasan langsung

C.
Pikiran tokoh

D.
Tindakan tokoh

E.
Tanggapan tokoh lain

Bacalah kutipan novel di bawah ini!
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan. Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar. Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.
14.
Amanat yang dapat kita ambil dalam kutipan novel diatas ...

A.
Menolong siapa pun untuk mendapat keuntungan

B.
Kasihanilah mereka yang kita cintai

C.
Bersenanglah karena dibalik musibah seseorang, terdapat peluang untuk kita

D.
Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat kecil

E.
Berbuat jujurlah atas perasaan yang kita punyai

Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
Begitulah takdir membentuk suatu kisah yang sangat panjang hanya untuk menyatukan kedua orang tersebut. Setelah melalui banyak kesedihan, waktu, akhirnya mereka diberi kesempatan untuk bersama.
15.
Dari kutipan novel diatas dapat kita ketahui aliran yang digunakan penulis adalah ...

A.
Komedi

B.
Romansa

C.
Horor

D.
Patriotisme

E.
Religius

Bacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!
Jam kerja gue selesai pukul 11 malam. Pada saat itu gue baru bisa ngeliat handphone kembali setelah seharian di-silent. Dan hari itu, gue menemukan 15 missed call dari Trisna.
Radit
:
“Gila, 15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh? Dorce operasi kelamin lagi?”
Trisna
:
“Lo dimana sekarang?
16.
Kutipan novel di atas dibuka dengan ...

A.
Mendeskripsikan suasana

B.
Mendeskripsikan orang

C.
Mendeskripsikan tempat

D.
Mendeskripsikan waktu

E.
Mendeskripsikan objek

Trisna
:
“Gue juga punya tips masakan yang bisa jadiin makanan enak”
Radit
:
“Apa emang?”
Trisna
:
Salmon fillet paling bagus dimasak dalam oven tingkat panas rendah, perlahan, dan dengan satu loyang air agar udara panasnya terasa sedikit lembab”
Radit
:
Gue punya tips untuk nambahin tips lo, tips masak gue satu-satunya : kalo abis masak, kompornya jangan lupa dimatiin.”
17.
Watak tokoh Radit dalam dialog novel diatas adalah ...

A.
kocak

B.
aneh

C.
cerdas

D.
tidak jelas

E.
Pendendam
Bacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!
(1)   Gak lama kemudian gue dan Trisna berangkat ke bioskop.
(2)   Trisna memang tergila-gila sama Harry Potter semua blognya penuh dengan tulisan Harry Potter.
(3)   Di buku hariannya di SMA di kolom cita-cita Trisna menulis pengen ketemu Harry Potterku untuk menyihirku menjadi gadisnya yang cantik.
18.
Konjungsi temporal terdapat dalam kalimat nomor ...

A.
(1)

B.
(2)

C.
(3)

D.
(1) dan (2)

E.
(2) dan (3)

Bacalah kutipan novel di bawah ini!
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan tentang persahabatan sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan. Namun setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar. Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.
19.
Kalimat resensi yang tepat sesuai penjelasan tersebut adalah ...

A.
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye memperlihatkan persoalan kisah inspiratif

B.
Tere Liye dalam novel ini memberikan gambaran tentang suatu kerja keras

C.
Seorang lelaki yang baik tampak dari tokoh Tegar dalam novel Sunset Bersama Rosie

D.
Kesedihan seorang istri yang berkelanjutan karena ditinggal suami

E.
Novel ini hendak memberitahukan bahwa semua akan kembali ke tempat semula

”Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah sepatutnya hal itu kulaporkan?”
”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)
20.
Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah

A.
Orang yang menebang pohon milik orang lain harus dilaporkan kepada lurah.

B.
Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat dimasukkan ke penjara.

C.
Kerukunan kampung dapat terganggu karena penebangan pohon pepaya.

D.
Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan berakibat fatal.

E.
Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang bertikai.

Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
…. Ibu makin jarang di rumah. Tinggal aku dan ayah yang mengurus sawah. Terkadang ibu baru pulang setelah beberapa hari. Tetapi, kejarangan ini tidak pernah menimbulkan rindu kami lagi. Walau adikku yang terkecil. Kami sudah biasa. Kami pun jarang bertanya di mana ibu dan kapan pulang. Hari-hari ibu tidak pergi, pagi ia sudah ada di pinggir jalan. Dari rumah dibawanya segulungan goni-goni dan siangnya goni itu sudah penuh berisi beras yang dicegatnya berdikit-dikit dari orang-orang kampung lewat. Besoknya, jika hari pasar, beras ini dibawanya ke pasar dengan pedati sewaan. Dari pasar ibu membawa buntalan berisi berbagai pakaian atau barang lain. Dan apabila hari pasar dibawanyalah ke pekan terdekat. Dan jika tidak habis laku, dibawanyalah ke luar kampung. Orang-orang kampung memang lebih suka pakaian-pakaian yang sudah jadi, yang tebal-tebal. Dan ibu memang tahu kesukaan orang-orang kampung ini. Dari pembelinya, beraslah yang sering diterima ibu.
(Jika Hujan Turun, J.E. Siahaan)
21.
Tema yang tersirat dari kutipan cerpen di atas adalah

A.
Keuletan seorang ibu dalam mencari nafkah untuk keluarganya

B.
Ibu rajin ke pasar dan ayah rajin ke sawah

C.
Ibu berjualan dari kampung satu ke kampung yang lain

D.
Dari pasar ibu membawa buntalan berisi berbagai pakaian atau barang lain

E.
Pakaian dibeli dengan beras

”Aku tidak percaya! Aku tidak percaya, jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran semalaman penuh. Aku tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilui luka sunatan anak-anak kita. Aku mulai yakin bahwa itu karena kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu, dan tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin, mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun itu.”
(”Panggilan Rasul”, Hamsad Rangkuti)
22.
Pendeskripsian watak tokoh ”aku” yang digunakan pengarang dalam kutipan cerpen di atas adalah ….

A.
menguraikan watak tokoh

B.
tanggapan tokoh lain

C.
dialog antar tokoh

D.
melalui pikiran tokoh

E.
lingkungan sekitar tokoh

Teman-teman Fajar tiba-tiba bersorak gembira. Namun, tidak jauh dari mereka terlihat Dafa yang terkulai lemas karena laying-layangnya putus. Padahal, Dafa sudah menggunakan berbagai strategi untuk memenangkan permainan ini, tetapi kali ini ia tidak berhasil. Tidak lama senja pun tiba.ketika terdengar suara adzan, anak-anak membubarkan diri untuk pergi ke masjid, berita kemenangan Fajar atas Dafa semakin menambah keyakinan anak-anak desa itu bahwalayang-layang milik Fajarmemang sakti.
23.
Konflik pada kutipan tersebut adalah ….

A.
Fajar kaget mendengar teman-temannya bersorak gembira.

B.
Dafa tidak berhasil mengalahakan Fajar dalam bermain layangan.

C.
Dafa menggunakan strategi untuk mengalahkan Fajar.

D.
Anak-anak membuyarkan diri karena mendengar adzan.

E.
Anak-anak semakin yakin akan kesaktian laying-layang Fajar.

”Selesaikan pelajaranmu dulu, Manen. Zaman sekarang, seorang wanita sebaiknya dapat berdiri sendiri, apalagi kalau ia dapat membangun masyarakat.”
24.
Amanat yang paling tepat untuk penggalan novel di atas adalah ….

A.
wanita sebaiknya dapat mandiri

B.
wanita harus bermasyarakat

C.
pendidikan suami istri harus seimbang

D.
wanita tidak boleh kalah oleh pria

E.
cita-cita jangan sampai gagal

Kemudian Pak Balam membuka matanya dan memandang mencari muka
Wak Katok. Ketika pandangan mereka bertaut. Pak Balam berkata kepada
Wak Katok. “Akuilah dosa-dosamu, Wak Katok, dan sujudlah ke hadirat
Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha
Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga supaya kalian dapat selamat
keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya yang dibawa hariman ... biarlah
aku yang jadi korban ...”
25.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....

A.
menasihati orang-orang yang telah berbuat kejahatan.

B.
melakukan tobat dan meminta ampun atas dosa-dosa.

C.
meminta ampun kepada Tuhan dengan cara selalu bersujud.

D.
mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan.

E.
berbicara dengan membuka mata dan memandang lawan bicara.

Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat dinamakan besar, sudah disambung dengan pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan daun-daun beringin dan bunga-bungateratai. Bungakertas yang berumbai-umbai pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di kampong tiap-tiap ada perhelatan.
25
Unsur intrinsik yang dominan pada penggalan novel diatas adalah ….

A.
alur cerita

B.
perwatakan

C.
tema

D.
latar

E.
sudut pandang

Oo, kau marah, Pak Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Husss! Apakah kau anggap aku ini pak tuamu?”
“Aku bukan kangmasmu!” bentak kakek-kakek itu lagi.
“Oo, iya! Tentunya aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi
sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib
diingatkan. Jika tidak demikian coba gambarkan, betapa banyak kesalahan yang
akan kuperbuat selanjutnya.”
Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah terang lalu bicara dengan suara yang
tak berdaya. “Betulkah bicaramu? Aku sudah tampak sangat tua?”
“Mengapa?”
“Pantaskah panggil mbah?”
“Hi-hi-hi! Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih!
Mengapa? Apakah karena umurnya yang lanjut, apa karena tidak tahu bahwa
kau sudah tua?”
“Jangan bersenda gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”
 Tikungan di Dekat Bendungan,
 St. Ismariasit
26.
Watak tokoh dalam kutipan cerpen tersebut adalah ....

A.
pemarah

B.
pendendam

C.
pemalu

D.
penyabar

E.
peras

Novel layar Terkembang membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan
TakdirAlisyahbana membawa pembaruan di bidang masalah yang
diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya adalah pengabdi dalam keluarga
yang bertanggung jawab kepada rumah tangga alias penunggu rumah.
Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara
dengan pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang
diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan
para pelajar (tokoh masa depan).
27.
Berdasarkan data buku tersebut, jika disusun menjadi kalimat resensi yang  menunjukkan keunggulan novel adalah ...

A.
Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh siswa.

B.
Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan.

C.
Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di dunia pendidikan.

D.
Sutan Takdir Alisyahbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan

E.
Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi wanita dan perjuangan kaum wanita.

(1) Ayah melepaskan kami seperti takkan melihat kami lagi. (2) Bagi beliau, Eropa tak terbayangkan jauhnya. (3) Ayahku yang pendiam, tak pernah sekolah, puluhan tahun menjadi kuli tambang. (4) Paru – parunya disesaki gas beracun, napasnya berat, tubuhnya keras seperti kayu. (5) Ia menatap kami seakan kami bertanya yang paling berharga, seakan Eropa merampas kami darinya. (6) Air matanya pelan, aku memeluk ayahku, ayah yang aku cintai melebihi apa pun, tangannya yang kaku merengkuhku.
(7) Pesawat kecil itu terangkat, dari jendela kulihat ayahku melambai – lambai dengan sapu tangan yang dulu dipakainya untuk mengikat kakiku pada tuas sepeda Forefernya supaya kakiku tak terjerat jari – jari ban. (8) Aku tahu aku akan merindukan laki – laki pendiam itu, kulihat lambaiannya sampai jauh hingga tak tampak lagi, aku tersedu sedan.
(Edensor, Andrea Hinata)
28.
Watak tokoh ayah dalam kutipan novel tersebut adalah…

A.
Ramah

B.
Lemah

C.
Pasrah

D.
Pengertian

E.
Penyanyang

29.
Pendeskripsian watak tokoh ayah  juga seorang  pendiam dalam kutipan novel tersebut adalah…

A.
dialog antartokoh

B.
Penjelasan tidak langsung

C.
Tindakan tokoh

D.
Pikiran tokoh

E.
Tanggapan tokoh lain

30
Kalimat pembuktian latar tempat  terdapat pada nomor…

A.
1 dan 2

B.
2 dan 3

C.
4 dan 5

D.
6 dan 7

E.
7 dan 8


Di tempat inilah terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun monang bertanggung jawab dan akan mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu monang telah menjodohkannya dengan gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Dia kawin dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang dikandung Manen mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
        (Raumanen, Mariane Katopo)
31.
Nilai yang dominan tersirat dalam penggalan novel di atas adalah ….

A.
budaya

B.
etika

C.
moral

D.
sosial

E.
agama

Saat itu aku dihadapkan pada suatu dilemma, apakah aku akan mendekatinya dan terus terang mengatakan kepadanya siapa aku ini sebenarnya atau tetap begini saja seterusnya. Semenjak aku menjai mandor kebun, aku tidak pernah lagi berhubungan dengan Mas Sudibyo.
32.
Watak tokoh “Aku” yang terlihat dalam penggalan novel tersebut adalah ….

A.
egois

B.
ceroboh

C.
lemah

D.
penyabar

E.
peragu

Lagi orang-orang malam”, kata kartini setengah dalam mulut mengeluh ia serta sambungnya, Korban kapitalisme! Mereka sampai-sampai menjual kehormatannya karena tak sanggup mencari sesuap nasi. Karena masyarakat tak sanggup mencari sesuap nasi. Karena masyarakat terlalu bobrok, tak sanggup memberi pekerjaaan yang halal kepada orang-orang yang malang itu” (mendesis-desis suaranya).
“Cih, masyarakat bobrok kayak begini mana jaminan hidup untuk warganya?”
“Atheis” Karya Achdiet Kartamiharja
33.
Amanah pada penggalan novel tersebut adalah ….

A.
Jangan egois

B.
Jangan menyesali diri

C.
Manusia selalu mempunyai tanggung jawab

D.
Jangan selalu mengeluh

E.
Mintalah pertolongan jika perlu

34.
Berbagai karya sastra lazim mengemukakan banyak hal yang saling berbeda, tetapi isinya mengandung satu hal yang relatif sama, yakni mengemukakan ….

A.
nilai moral dan sosial budaya

B.
ajaran agama dan tata negara

C.
ajaran politik

D.
ajaran sastra

E.
ajaran kesenian

1) “pertemuan yang kurang menggembirakan,” kata monang ketika mereka sudah ….
       2) Keluar dari kedai sate itu, Anton diam melirik pada Manen (Raumanen).
       3) “aku ada perlu denganmu, monang. Ada yang hendak kubicarakan …” suara Manen lesu. Rasanya        lidahnya berat sekali, seakan-akan otot-ototnya semua sudah melembur menjadi air. Aneh sekali perasaannya. Barangkali dia sakit … (Reumanen)
       4) Ia takut kepergok ibunya, piker Manen. Lucu … orang ini sungguh lucu. Sudah dewasa, sudah bekerja, sudah segala-galanya … dan masih takut kepergok ibunya waktu berbincang dengan pacarnya (Reumanen).
35.
Cara penggambaran sudut pandang dia-an serbatahu terlihat dalam paragraf ….

A.
1 dan 2

B.
2 dan 3

C.
2 dan 4

D.
3 dan 4

E.
1 dan 3

Bacalah kutipan novel berikut!
Ibu Sati senantiasa membersihkan diri.Setiap kotoran yang menempel di rumah ditepisnya jauh-jauh. Ia manjakan indra-indranya dengan aroma wangi lilin temaram,sunyi alam. Panas tubuhnya senantiasa ia inginkan seperti hujan yang membasuh wajah bumi. Dan semua itu dilakukannya dengan penuh bakti. Layaknya sebuah panggilan, bukan beban. Pertanyaanku terjawab. Ia tidak mungkin bosan. Supernova Petir
36.
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel tersebut adalah ....

A.
orang pertama pelaku sampingan

B.
orang pertama dan ketiga

C.
orang ketiga pelaku utama

D.
orang pertama pelaku utama

E.
orang ketiga serba tahu

Bacalah dengan seksama!
“Selamat pagi Singapura!” teriakku sambil merentangkan kedua lengan dan menjulurkan kepala ke luar jendela. Fiuh, segar juga udara pagi ini. Kucoba menjulurkan kepala lebih ke luar, tetapi seram. Ini tingkat dua belas, kalau terjatuh aku mungkin sudah jadi bubur. Ah, sebenarnya pagi itu sama seperti pagi kemarin. Kemarinnya lagi, dan kemarin dulu. Pagi ini nenek di gedung seberang kembali tertawa lebar memamerkan gigi ompongnya. Ternyata setiap hari jadwal menengok jendela nenek itu sama denganku. (Novel Jendela-jendela, Fira Basuki)
37.
Pendeskripsian watak tokoh “aku” yang digunakan pengarang dalam penggalan novel tersebut diketahui melalui ....

A.
Uraian langsung dari tokoh

B.
Dialog antar tokoh

C.
Pikiran tokoh

D.
Lingkungan tokoh

E.
Tanggapan tokoh lain

Teks berikut untuk soal
"Walaupun dengan sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa tuan ke dalam penjara, atas kemauan Datuk Maringgih."
"Dan hamba terpaksa pula menyita rumah dan sekalian harta tuan hamba," kata pegawai yang lain.
Ayahku tiada dapat menyahut apa-apa lain daripada, "Lakukan kewajiban tuan-tuan!"
Tatkala kulihat ayah akan dibawa ke dalam penjara, sebagai seorang penjahat yang bersalah besar, gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah aku, lalu berteriak," Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku jadi istri Datuk Maringgih!" Mendengar perkataanku, tersenyumlah Datuk Maringgih dengan senyum, yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah sukacitanya dan berahi serta hawa nafsu hewan kepada matanya, sehingga terpaksa aku menutup mataku. Ayahku tiada berkata apa-apa melainkan datang memeluk aku, sambil bertanya, "Benarkah katamu itu?" Seperti suatu perkakas mengangguklah aku, karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi.

(Siti Nurbaya, Marah Rusli)
38.
Konflik pada diri aku dalam kutipan tersebut adalah ...

A.
Mata si aku menjadi gelap dan pikirannya hilang.

B.
Ketidaksanggupan si aku melihat nasib ayahnya.

C.
Si aku menyimpan  rasa dendam yang sangat besar.

D.
Si aku menahan  rasa sedih yang sangat dalam.

E.
Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata.

39.
Penyebab konflik pada diri si aku adalah...

A.
Si aku dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk Maringgih sebagai pelunas hutangnya.

B.
Si aku dipaksa menutup matanya oleh Datuk Maringgih sewaktu Datuk Maringgih memandang si aku.

C.
Rumah si aku disita seraca kasar dan dipaksa untuk pembayar utangnya kepada Datuk Maringgih

D.
Ayah si aku akan dibawa ke penjara oleh Datuk Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar.

E.
Si aku kasihan melihat ayahnya tidak dapat berkata-kata sewaktu dibentak dan ditanya oleh Datuk Maringgih.

40.
Peristiwa akibat konflik pada diri si aku adalah ...

A.
Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia menjadi istri Datuk Maringgih.

B.
Datuk maringgih memenjarakan ayah si aku karena tidak mau menjerahkan anaknya.

C.
Si ayah menyerahkan si aku kepada Datuk Maringgih dan menyuruh memperistrinya

D.
Ayah aku tidak berkata apa-apa melainkan datang memeluk si aku, sambil bertanya.

E.
Si aku mempertahankan rumahnya dan menolak dikawinkan dengan Datuk Maringgi

Perhatikan cuplikan novel berikut ini!
Pada 1811 aku mengenal Danti, yaitu ketika aku di Salatiga. Kami masih kanak-kanak saat aku pertama kali melihatnya dan dia melihatku. Aku ingat betul kejadiannya karena bersamaan waktunya dengan ditandatanganinya Perjanjian Tutang. Aku sedikit lebih tua, selisih usiaku dengannya paling hanya satu atau dua tahun. (Arumdalu, Junaedi Setiyono: 10)
41.
Penggambaran tokoh Danti dalam cuplikan di atas dilakukan melalui ….

A.
ucapan tokoh

B.
pikiran-pikiran tokoh

C.
perilaku tokoh

D.
penggambaran langsung dalam cerita

E.
tanggapan tokoh lain

Posting Komentar

0 Komentar

Ikuti

Tags

close