Bacalah kutipan novel
“Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
|
||
Namun takdir berkata
lain, dimalam sebelum pertunangan mereka, Bali terserang Bom (Bom Jimbaran)
dan keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak mampu
menahan kehilangan depresi dan bersikap seperti orang gila.
|
||
2.
|
Suasana yang terdapat dalam novel tersebut adalah
...
|
|
A.
|
Gunda
|
|
B.
|
Sedih
|
|
C.
|
Tegang
|
|
D.
|
Khusyuk
|
|
E.
|
Hening
|
Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di
bawah ini!
|
||
(1)
Perahu
terombang-ambing pelan (2) Jasmine memperbaiki posisi snorkel (3) Tegar
meneriakkan agar tidak jauh-jauh (4) Jasmine mengacungkan tangannya (5) Dari
sini terlihat betul betapa senangnya Jasmine.
|
||
3.
|
Kalimat yang menunjukkan latar tempat terdapat
dalam nomor ...
|
|
A.
|
(1)
|
|
B.
|
(2)
|
|
C.
|
(3)
|
|
D.
|
(4)
|
|
E.
|
(5)
|
Perhatikan kutipan Novel berikut ini!
|
||
Kutipan Novel 1:
Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia,
sudah mamak suruh dia kawin saja dengan perempuan lain, baik orang Makasar
atau orang lain negri. Dia hanya menggeleng saja, dia belum hendak kawin
sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia berkata : separo hatinya ikut ibunya
ke kuburan, dia tinggal di dunia ini dengan hati yang separo lagi. Betapa dia
takkan begitu, ia cinta kepada ibumu.
|
||
Kutipan Novel 2:
“Sekarang,” katanya.
“Saya sudah ada disisi ibu kembali. Ada saya bawa obat kali ibu. Kata orang
Jakarta., mujarab benar obat itu. Obat encok namanya.” Ibu Mariawati tertawa.
“Kini pun obar sudah member berkat, Astri. Kalau aku melihat wajahmu, aku
sehat sudah. Biar terbang penyakit itu, dan aku sembuh sendiri kelak.”
“Moga-moga,
tetapi seelok eloknya kaki ibu itu diobati juga, supaya sembuh benar benar.
Biar saya kenakan…..”
“Tidak, Astri, jangan
tergesa –gesa! Obat minum, verban dan sekaliannya itu sudah kuderitakan
sehari – harian.”
Astri tertawa. “Siapa yang
meminumkan obat itu?
Makcih Liah agaknya?” Tanyanya.
“Tidak, dia patuh.
Tetapi Asnah, tak dapat dibantah kehendaknya.”
|
||
4.
|
Perbedaan karakteristik
kedua novel tersebut adalah….
|
|
A.
|
Novel 1
Bahasanya sulit dipahami
Novel 2
Bahasanya mudah dipahami
|
|
B.
|
Novel 1
Watak tokoh utamanya mencintai istrinya berlebihan
Novel 2
Watak tokoh utamanya taat
pada orang tua
|
|
C.
|
Novel 1
Sudut pandang orang utama
Novel 2
Sudut pandang orang ketiga
|
|
D.
|
Novel 1
Kerinduan
Novel 2
Kecintaan
|
|
E.
|
Novel 1
Bahasanya sulit dipahami
Novel 2
Bahasanya mudah dipahami
|
Perhatikan
kutipan Novel berikut!
|
||
Kutipan Novel I :
Bu
Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog
sebentar dengan ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas,
telah mendapatkan teman sebangkunya masing-masing, kecuali aku dan anak laki
laki kotor berambut keriitng merah yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa
tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar.
“Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang”. Kata Bu Mus
pada ayahku.
|
||
Kutipan Novel II :
“Allah
maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah
lebih luas dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari
kejujuran dan kesabarannya, bukan mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam
menunggu titah pula, sebab ada masanya datang dan ada masanya pergi.
|
||
5.
|
Perbedaan tema kedua kutipan
novel tersbut adalah ….
|
|
A.
|
Kutipan Novel I
Kemiskinan
Kutipan Novel II
Pendidikan
|
|
B.
|
Kutipan Novel I
Pendidikan
Kutipan Novel II
Kebudayaan
|
|
C.
|
Kutipan Novel I
Pendidikan
Kutipan Novel II
Kebudayaan
|
|
D.
|
Kutipan Novel I
Kemiskinan
Kutipan Novel II
Ketuhanan
|
|
E.
|
Kutipan Novel I
Kebudayaan
Kutipan Novel II
kemiskinan
|
Kutipan Novel 1:
“Bu, saya termasuk yang
kena PHK.”
“Saya sudah merasa”
“Kok tahu?”
“Tidak tahu juga, Cuma
merasa.”
“Feeling to,”
“Entah. Rasanya sore ini kamu
lain saja.”
|
||
Kutipan Novel 2:
Di tengah jalan
tergeletak bangkai burung. Kupacu lagi kudaku. Di tempat lain tampak bangkai
burung lagi. Pada setiap jarak tertentu selalu ada bangkai–bangkai burung
sahabatku. Aku tahu. Semua ini adalah perbuatan jahat Matropik.
|
||
6.
|
Perbedaan karakteristik
kedua novel tersebut ialah……
|
|
A.
|
Novel 1
Tokoh tokohnya tidak jelas.
Novel 2
Ada tokoh protogonis dana ada tokoh antagonis.
|
|
B.
|
Novel 1
Alurnya Runtut
Novel 2
Alurnya tidak runtut
Watak dijelaskan oleh penulis
|
|
C.
|
Novel 1
Watak disajikan dalan dialog
Novel 2
Watak dijelaskan oleh penulis
|
|
D.
|
Novel 1
Latarnya tampak
Novel 2
Latarnya tidak tampak
|
|
E.
|
Novel 1
Bahasanya
mudah dimengerti.
Novel 2
Bahasanya sulit
dimengerti Kuis Soal Bahasa Indonesia SMA NewKonten premium
|
Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di
bawah ini!
|
||
Tegar, seorang pemuda
sukses dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung jawab, jujur, tampan,
tubuh atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga usianya
sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie
(yang telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang
baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai
sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling saat 47 detik sunset
berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas puncak Gunung Rinjani.
Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal
menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk menghilang dari kehidupan
mereka berdua.
|
||
7.
|
Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut
dapat diketahui melalui ...
|
|
A.
|
Dialog antartokoh
|
|
B.
|
Penjelasan langsung
|
|
C.
|
Pikiran tokoh
|
|
D.
|
Tindakan tokoh
|
|
E.
|
Tanggapan tokoh lain
|
Perhatikan
kutipan Novel berikut!
|
||
(1) Maka berhentilah
Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang keluar
tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih
mengdengar nasih adiknya ini. “oleh sebab tiu, kupinta padamu , Sam” kata
Nurbaya pula, “Bila engkau kelak beranak perempuan, jangan sekali kali kau
paksa kawin dengan laki laki yang tidak disukainya. (3) karna telah
kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan tak enakya,
duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang
bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa.
(4) Aku ini, sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi
perempuan yang tiada semlang aku, aku janganlah dipaksa, menurut kehendak
hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang perkawinannya, dengan tiada
mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat dan kelakuan
anaknya.
|
||
8.
|
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak
berbakti kepada orang tuanya terdapat pada nomor….
|
|
A.
|
(1)
|
|
B.
|
(2)
|
|
C.
|
(3)
|
|
D.
|
(4)
|
|
E.
|
(1) dan (2)
|
Bacalah kutipan novel
“Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
|
||
Begitulah takdir
membentuk suatu kisah yang sangat panjang hanya untuk menyatukan kedua orang
tersebut. Setelah melalui banyak kesedihan, waktu, akhirnya mereka diberi
kesempatan untuk bersama.
|
||
9.
|
Kalimat dalam kutipan novel diatas merupakan ...
|
|
A.
|
orientasi
|
|
B.
|
komplikasi
|
|
C.
|
resolusi
|
|
D.
|
koda
|
|
E.
|
evaluasi
|
Perhatikan
kutipan Novel berikut!
|
||
Bapak selalu
membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah dijurusan
pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu membanggakan
prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih di SMU.
Adapun aku, meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besartapi nilai raporku
tak setinggi nilai rapor Mas Bagus.
|
||
10.
|
Watak tokoh Bapak dalam kutipan
novel tersebut adalah…
|
|
A.
|
Suka membanding – bandingkan
anaknya
|
|
B.
|
Selalu membela anak yang lebih kecil
|
|
C.
|
Tokoh tidak perhatian pada
keluarganya
|
|
D.
|
Membandingkan tokoh aku dengan
Bagus
|
|
E.
|
Perhatikan kutipan Novel
berikut!
|
||
(1) Maka berhentilah
Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang keluar
tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih mengdengar
nasih adiknya ini. “Oleh
sebab tiu, kupinta padamu , Sam” kata Nurbaya pula, “Bila engkau kelak
beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang
tidak disukainya. (3) karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana
sakitnya, susahnya dan tak enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak
heran aku, bila perempuan, yang bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan
yang tak baik, karna putus asa. (4) Aku ini, sudahlah : sebab terpaksa akan
menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semlang aku, aku janganlah
dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang
perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur,
kepandaian, tabiat dan kelakuan anaknya.
|
||
11.
|
Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada
orang tuanya terdapat pada nomor….
|
|
A.
|
(1)
|
|
B.
|
(2)
|
|
C.
|
(3)
|
|
D.
|
(4)
|
|
E.
|
(1) dan (2)
|
Perhatikan kutipan Novel berikut!
|
||
Bapak selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas
Bagus, abangku yang kuliah dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik
dimata bapak. Bapak selalu membanggakan prestasi Mas Bagus karena selalu
menjadi juara kelas ketika masih di SMU. Adapun aku, meskipun pernah masuk
peringkat sepuluh besartapi nilai raporku tak setinggi nilai rapor Mas Bagus.
|
||
12.
|
Watak tokoh Bapak dalam
kutipan novel tersebut adalah…
|
|
A.
|
Suka membanding–bandingkan anaknya
|
|
B.
|
Selalu membela anak yang lebih kecil
|
|
C.
|
Tokoh tidak perhatian pada keluarganya
|
|
D.
|
Membandingkan tokoh aku dengan Bagus
|
|
E.
|
Sayang pada Bagus
|
Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di
bawah ini!
|
||
Tegar, seorang pemuda sukses
dengan tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung jawab, jujur, tampan, tubuh
atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga usianya sudah
35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya, Rosie (yang
telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya sendiri yang baru
dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie amat sangat menyukai
sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling saat 47 detik sunset
berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di atas puncak Gunung Rinjani.
Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal
menyakitkan tersebut dan langsung memutuskan untuk menghilang dari kehidupan
mereka berdua.
|
||
13.
|
Karakter
tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat diketahui melalui ...
|
|
A.
|
Dialog
antartokoh
|
|
B.
|
Penjelasan langsung
|
|
C.
|
Pikiran
tokoh
|
|
D.
|
Tindakan
tokoh
|
|
E.
|
Tanggapan
tokoh lain
|
Bacalah kutipan novel di bawah
ini!
|
||
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan
tentang persahabatan sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan
harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya
dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan. Namun setelah mereka menikah,
bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom
Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat
sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai
keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar.
Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan
Tegar dan Rosie untuk bersatu.
|
||
14.
|
Amanat
yang dapat kita ambil dalam kutipan novel diatas ...
|
|
A.
|
Menolong
siapa pun untuk mendapat keuntungan
|
|
B.
|
Kasihanilah
mereka yang kita cintai
|
|
C.
|
Bersenanglah
karena dibalik musibah seseorang, terdapat peluang untuk kita
|
|
D.
|
Tolonglah teman yang tertimpa musibah, walaupun
itu berupa hal yang sangat kecil
|
|
E.
|
Berbuat
jujurlah atas perasaan yang kita punyai
|
Bacalah kutipan novel “Sunset Bersama Rosie” di bawah ini!
|
||
Begitulah takdir membentuk suatu kisah yang sangat panjang
hanya untuk menyatukan kedua orang tersebut. Setelah melalui banyak
kesedihan, waktu, akhirnya mereka diberi kesempatan untuk bersama.
|
||
15.
|
Dari
kutipan novel diatas dapat kita ketahui aliran yang digunakan penulis adalah
...
|
|
A.
|
Komedi
|
|
B.
|
Romansa
|
|
C.
|
Horor
|
|
D.
|
Patriotisme
|
|
E.
|
Religius
|
Bacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!
|
||||
Jam
kerja gue selesai pukul 11 malam. Pada saat itu gue baru bisa ngeliat
handphone kembali setelah seharian di-silent. Dan hari itu, gue menemukan
15 missed call dari Trisna.
|
||||
Radit
|
:
|
“Gila,
15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh? Dorce operasi kelamin lagi?”
|
||
Trisna
|
:
|
“Lo
dimana sekarang?”
|
||
16.
|
Kutipan
novel di atas dibuka dengan ...
|
|||
A.
|
Mendeskripsikan
suasana
|
|||
B.
|
Mendeskripsikan
orang
|
|||
C.
|
Mendeskripsikan
tempat
|
|||
D.
|
Mendeskripsikan waktu
|
|||
E.
|
Mendeskripsikan
objek
|
|||
Trisna
|
:
|
“Gue
juga punya tips masakan yang bisa jadiin makanan enak”
|
||
Radit
|
:
|
“Apa
emang?”
|
||
Trisna
|
:
|
“Salmon
fillet paling bagus dimasak dalam oven tingkat panas rendah,
perlahan, dan dengan satu loyang air agar udara panasnya terasa sedikit
lembab”
|
||
Radit
|
:
|
“Gue punya tips untuk nambahin tips
lo, tips masak gue satu-satunya : kalo abis masak, kompornya jangan lupa
dimatiin.”
|
||
17.
|
Watak
tokoh Radit dalam dialog novel diatas adalah ...
|
|||
A.
|
kocak
|
|||
B.
|
aneh
|
|||
C.
|
cerdas
|
|||
D.
|
tidak jelas
|
|||
E.
|
Pendendam
|
|||
Bacalah kutipan novel “Koala Kumal” di bawah ini!
|
||
(1) Gak lama
kemudian gue dan Trisna berangkat ke bioskop.
(2) Trisna memang
tergila-gila sama Harry Potter semua blognya penuh dengan
tulisan Harry Potter.
(3) Di buku
hariannya di SMA di kolom cita-cita Trisna menulis pengen ketemu Harry
Potterku untuk menyihirku menjadi gadisnya yang cantik.
|
||
18.
|
Konjungsi
temporal terdapat dalam kalimat nomor ...
|
|
A.
|
(1)
|
|
B.
|
(2)
|
|
C.
|
(3)
|
|
D.
|
(1) dan (2)
|
|
E.
|
(2) dan (3)
|
Bacalah kutipan novel di bawah ini!
|
||
Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere Liye menceritakan
tentang persahabatan sekaligus kisah cinta segitiga. Tokoh Tegar diceritakan
harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis Rosie yang dicintainya
dilamar oleh teman nya sendiri bernama Nathan. Namun setelah mereka menikah,
bencana datang yaitu Nathan harus kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom
Bali. Setelah kejadian tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat
sedih, Tegar tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai
keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan Sekar.
Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir menyatukan
Tegar dan Rosie untuk bersatu.
|
||
19.
|
Kalimat
resensi yang tepat sesuai penjelasan tersebut adalah ...
|
|
A.
|
Novel “Sunset
Bersama Rosie” karya Tere Liye memperlihatkan persoalan kisah inspiratif
|
|
B.
|
Tere
Liye dalam novel ini memberikan gambaran tentang suatu kerja keras
|
|
C.
|
Seorang lelaki yang baik tampak dari tokoh Tegar
dalam novel Sunset Bersama Rosie
|
|
D.
|
Kesedihan seorang istri yang berkelanjutan karena
ditinggal suami
|
|
E.
|
Novel
ini hendak memberitahukan bahwa semua akan kembali ke tempat semula
|
”Pak, pohon pepaya di
pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena. Tidaklah sepatutnya hal
itu kulaporkan?”
”Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar-besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras, seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara.”
(Gerhana, Muhammad Ali)
|
||
20.
|
Nilai moral dalam penggalan cerpen di atas adalah
…
|
|
A.
|
Orang yang menebang pohon milik orang lain harus
dilaporkan kepada lurah.
|
|
B.
|
Orang yang menebang pohon milik orang lain dapat
dimasukkan ke penjara.
|
|
C.
|
Kerukunan kampung dapat terganggu karena
penebangan pohon pepaya.
|
|
D.
|
Persoalan kecil yang dibesar-besarkan akan
berakibat fatal.
|
|
E.
|
Dua kilo beras telah menyebabkan dua orang
bertikai.
|
Bacalah penggalan cerpen berikut dengan saksama!
|
||
…. Ibu
makin jarang di rumah. Tinggal aku dan ayah yang mengurus sawah. Terkadang
ibu baru pulang setelah beberapa hari. Tetapi, kejarangan ini tidak pernah
menimbulkan rindu kami lagi. Walau adikku yang terkecil. Kami sudah biasa.
Kami pun jarang bertanya di mana ibu dan kapan pulang. Hari-hari ibu tidak
pergi, pagi ia sudah ada di pinggir jalan. Dari rumah dibawanya segulungan
goni-goni dan siangnya goni itu sudah penuh berisi beras yang dicegatnya
berdikit-dikit dari orang-orang kampung lewat. Besoknya, jika hari pasar,
beras ini dibawanya ke pasar dengan pedati sewaan. Dari pasar ibu membawa
buntalan berisi berbagai pakaian atau barang lain. Dan apabila hari pasar
dibawanyalah ke pekan terdekat. Dan jika tidak habis laku, dibawanyalah ke
luar kampung. Orang-orang kampung memang lebih suka pakaian-pakaian yang
sudah jadi, yang tebal-tebal. Dan ibu memang tahu kesukaan orang-orang
kampung ini. Dari pembelinya, beraslah yang sering diterima ibu.
(Jika Hujan Turun, J.E.
Siahaan)
|
||
21.
|
Tema yang tersirat dari kutipan cerpen di atas
adalah …
|
|
A.
|
Keuletan
seorang ibu dalam mencari nafkah untuk keluarganya
|
|
B.
|
Ibu
rajin ke pasar dan ayah rajin ke sawah
|
|
C.
|
Ibu
berjualan dari kampung satu ke kampung yang lain
|
|
D.
|
Dari
pasar ibu membawa buntalan berisi berbagai pakaian atau barang lain
|
|
E.
|
Pakaian
dibeli dengan beras
|
”Aku tidak percaya! Aku tidak
percaya, jika hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran semalaman penuh. Aku
tidak percaya itu. Aku mulai percaya desas-desus itu bahwa kau orang yang
tamak. Orang yang kikir. Penghisap. Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku
mulai percaya desas-desus itu, tentang dukun-dukun yang mengilui luka sunatan
anak-anak kita. Aku mulai yakin bahwa itu karena kesombonganmu, kekikiranmu,
angkuhmu, dan tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin, mereka menaruh racun di
pisau dukun-dukun itu.”
(”Panggilan Rasul”, Hamsad Rangkuti)
|
||
22.
|
Pendeskripsian watak tokoh ”aku” yang digunakan
pengarang dalam kutipan cerpen di atas adalah ….
|
|
A.
|
menguraikan watak tokoh
|
|
B.
|
tanggapan tokoh lain
|
|
C.
|
dialog antar tokoh
|
|
D.
|
melalui pikiran tokoh
|
|
E.
|
lingkungan sekitar tokoh
|
Teman-teman Fajar tiba-tiba bersorak gembira.
Namun, tidak jauh dari mereka terlihat Dafa yang terkulai lemas karena
laying-layangnya putus. Padahal, Dafa sudah menggunakan berbagai strategi
untuk memenangkan permainan ini, tetapi kali ini ia tidak berhasil. Tidak
lama senja pun tiba.ketika terdengar suara adzan, anak-anak membubarkan diri
untuk pergi ke masjid, berita kemenangan Fajar atas Dafa semakin menambah
keyakinan anak-anak desa itu bahwalayang-layang milik Fajarmemang sakti.
|
||
23.
|
Konflik
pada kutipan tersebut adalah ….
|
|
A.
|
Fajar kaget mendengar
teman-temannya bersorak gembira.
|
|
B.
|
Dafa tidak berhasil
mengalahakan Fajar dalam bermain layangan.
|
|
C.
|
Dafa menggunakan strategi untuk
mengalahkan Fajar.
|
|
D.
|
Anak-anak membuyarkan diri
karena mendengar adzan.
|
|
E.
|
Anak-anak semakin yakin akan
kesaktian laying-layang Fajar.
|
”Selesaikan pelajaranmu dulu,
Manen. Zaman sekarang, seorang wanita sebaiknya dapat berdiri sendiri,
apalagi kalau ia dapat membangun masyarakat.”
|
||
24.
|
Amanat yang paling tepat untuk
penggalan novel di atas adalah ….
|
|
A.
|
wanita sebaiknya dapat mandiri
|
|
B.
|
wanita harus bermasyarakat
|
|
C.
|
pendidikan suami istri harus
seimbang
|
|
D.
|
wanita tidak boleh kalah oleh
pria
|
|
E.
|
cita-cita jangan sampai gagal
|
Kemudian Pak Balam
membuka matanya dan memandang mencari muka
Wak Katok. Ketika pandangan mereka
bertaut. Pak Balam berkata kepada
Wak Katok. “Akuilah dosa-dosamu, Wak
Katok, dan sujudlah ke hadirat
Tuhan. Mintalah ampun kepada Tuhan Yang
Maha Penyayang dan Maha
Pengampun, akuilah dosa-dosamu, juga
supaya kalian dapat selamat
keluar dari rimba ini, jauh dari bahaya
yang dibawa hariman ... biarlah
aku yang jadi korban ...”
|
||
25.
|
Nilai-nilai yang
terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah ....
|
|
A.
|
menasihati orang-orang yang telah
berbuat kejahatan.
|
|
B.
|
melakukan tobat dan meminta ampun atas
dosa-dosa.
|
|
C.
|
meminta ampun kepada Tuhan dengan cara
selalu bersujud.
|
|
D.
|
mengakui kesalahan dan dosa-dosa yang
dilakukan.
|
|
E.
|
berbicara dengan membuka mata dan
memandang lawan bicara.
|
Rumah idaman di kampong Melayu yang tidak dapat
dinamakan besar, sudah disambung dengan pelampan ke muka, lalu dihiasi dengan
daun-daun beringin dan bunga-bungateratai. Bungakertas yang berumbai-umbai
pun tidak pula ketinggalan, sebagai lazim diperbuat di kampong tiap-tiap ada
perhelatan.
|
||
25
|
Unsur intrinsik yang dominan pada penggalan novel
diatas adalah ….
|
|
A.
|
alur
cerita
|
|
B.
|
perwatakan
|
|
C.
|
tema
|
|
D.
|
latar
|
|
E.
|
sudut pandang
|
“Oo, kau marah, Pak
Tua? Ah, sudah tua suka marah-marah!”
“Husss! Apakah kau
anggap aku ini pak tuamu?”
“Aku bukan
kangmasmu!” bentak kakek-kakek itu lagi.
“Oo, iya! Tentunya
aku harus memanggil Mbah, ya! Aku lupa, sungguh. Tapi
sebetulnya awal tadi telah aku ingatkan
jika aku bersalah. Siapa bersalah wajib
diingatkan. Jika tidak demikian coba
gambarkan, betapa banyak kesalahan yang
akan kuperbuat selanjutnya.”
Kakek itu tertunduk. Wajahnya berubah
terang lalu bicara dengan suara yang
tak berdaya. “Betulkah bicaramu? Aku
sudah tampak sangat tua?”
“Mengapa?”
“Pantaskah panggil
mbah?”
“Hi-hi-hi!
Pernyataanmu itu! Kau sekarang kentara sekali merasa sedih!
Mengapa? Apakah karena umurnya yang
lanjut, apa karena tidak tahu bahwa
kau sudah tua?”
“Jangan bersenda
gurau, Kenes, aku betul-betul bertanya!”
Tikungan di Dekat Bendungan,
St. Ismariasit
|
||
26.
|
Watak tokoh dalam
kutipan cerpen tersebut adalah ....
|
|
A.
|
pemarah
|
|
B.
|
pendendam
|
|
C.
|
pemalu
|
|
D.
|
penyabar
|
|
E.
|
peras
|
Novel layar Terkembang membuka nuansa
baru pada zamannya. Sutan
TakdirAlisyahbana membawa pembaruan di
bidang masalah yang
diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya
adalah pengabdi dalam keluarga
yang bertanggung jawab kepada rumah
tangga alias penunggu rumah.
Namun Sutan Takdir Alisyahbana
menampilkan kedudukan wanita setara
dengan pria bekerja, aktif di luar
rumah dan memajukan kaumnya yang
diwakilkan tokoh Tuti. Tokoh ini
sebagai teladan di masa sekarang dan
para pelajar (tokoh masa depan).
|
||
27.
|
Berdasarkan data buku tersebut, jika
disusun menjadi kalimat resensi yang menunjukkan keunggulan novel adalah ...
|
|
A.
|
Wajarlah novel Layar Terkembang wajib
dibaca oleh siswa.
|
|
B.
|
Memang sepantasnya
novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan.
|
|
C.
|
Masalah perjuangan emansipasi wanitalah
yang membawa novel ini wajib dikenal di dunia pendidikan.
|
|
D.
|
Sutan Takdir Alisyahbana seorang yang
ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia pendidikan
|
|
E.
|
Memang masih jarang
novel yang membahas emansipasi wanita dan perjuangan kaum wanita.
|
(1) Ayah melepaskan kami
seperti takkan melihat kami lagi. (2) Bagi beliau, Eropa tak terbayangkan
jauhnya. (3) Ayahku yang pendiam, tak pernah sekolah, puluhan tahun menjadi
kuli tambang. (4) Paru – parunya disesaki gas beracun, napasnya berat,
tubuhnya keras seperti kayu. (5) Ia menatap kami seakan kami bertanya yang
paling berharga, seakan Eropa merampas kami darinya. (6) Air matanya pelan,
aku memeluk ayahku, ayah yang aku cintai melebihi apa pun, tangannya yang
kaku merengkuhku.
(7)
Pesawat kecil itu terangkat, dari jendela kulihat ayahku melambai – lambai
dengan sapu tangan yang dulu dipakainya untuk mengikat kakiku pada tuas
sepeda Forefernya supaya kakiku tak terjerat jari – jari ban. (8) Aku tahu
aku akan merindukan laki – laki pendiam itu, kulihat lambaiannya sampai jauh
hingga tak tampak lagi, aku tersedu sedan.
(Edensor, Andrea Hinata)
|
||
28.
|
Watak tokoh ayah dalam kutipan novel
tersebut adalah…
|
|
A.
|
Ramah
|
|
B.
|
Lemah
|
|
C.
|
Pasrah
|
|
D.
|
Pengertian
|
|
E.
|
Penyanyang
|
29.
|
Pendeskripsian watak tokoh ayah juga seorang
pendiam dalam kutipan novel tersebut adalah…
|
|
A.
|
dialog antartokoh
|
|
B.
|
Penjelasan tidak langsung
|
|
C.
|
Tindakan tokoh
|
|
D.
|
Pikiran tokoh
|
|
E.
|
Tanggapan tokoh lain
|
30
|
Kalimat pembuktian latar tempat terdapat pada nomor…
|
|
A.
|
1 dan 2
|
|
B.
|
2 dan 3
|
|
C.
|
4 dan 5
|
|
D.
|
6 dan 7
|
|
E.
|
7 dan 8
|
Di tempat inilah
terjadi peristiwa yang menyesatkan. Namun monang bertanggung jawab dan akan
mengawininya. Dan kenyataannya lain. Ibu monang telah menjodohkannya dengan
gadis Batak pilihan ibunya. Monang sendiri tak kuasa menolaknya. Dia kawin
dengan gadis pilihan ibunya. Sementara itu, janin yang dikandung Manen
mengalami kelainan, bayi itu akan lahir cacat.
(Raumanen,
Mariane Katopo)
|
||
31.
|
Nilai yang dominan tersirat dalam penggalan novel
di atas adalah ….
|
|
A.
|
budaya
|
|
B.
|
etika
|
|
C.
|
moral
|
|
D.
|
sosial
|
|
E.
|
agama
|
Saat itu aku dihadapkan
pada suatu dilemma, apakah aku akan mendekatinya dan terus terang mengatakan
kepadanya siapa aku ini sebenarnya atau tetap begini saja seterusnya.
Semenjak aku menjai mandor kebun, aku tidak pernah lagi berhubungan dengan
Mas Sudibyo.
|
||
32.
|
Watak tokoh “Aku” yang terlihat dalam penggalan
novel tersebut adalah ….
|
|
A.
|
egois
|
|
B.
|
ceroboh
|
|
C.
|
lemah
|
|
D.
|
penyabar
|
|
E.
|
peragu
|
Lagi orang-orang
malam”, kata kartini setengah dalam mulut mengeluh ia serta sambungnya,
“Korban kapitalisme!
Mereka sampai-sampai menjual kehormatannya karena tak sanggup mencari sesuap
nasi. Karena masyarakat tak sanggup mencari sesuap nasi. Karena masyarakat
terlalu bobrok, tak sanggup memberi pekerjaaan yang halal kepada orang-orang
yang malang itu” (mendesis-desis suaranya).
“Cih,
masyarakat bobrok kayak begini mana jaminan hidup untuk warganya?”
“Atheis” Karya Achdiet
Kartamiharja
|
||
33.
|
Amanah pada penggalan novel tersebut adalah ….
|
|
A.
|
Jangan egois
|
|
B.
|
Jangan menyesali diri
|
|
C.
|
Manusia selalu mempunyai tanggung jawab
|
|
D.
|
Jangan selalu mengeluh
|
|
E.
|
Mintalah pertolongan jika perlu
|
34.
|
Berbagai karya sastra lazim mengemukakan banyak
hal yang saling berbeda, tetapi isinya mengandung satu hal yang relatif sama,
yakni mengemukakan ….
|
|
A.
|
nilai moral dan sosial budaya
|
|
B.
|
ajaran agama dan tata negara
|
|
C.
|
ajaran politik
|
|
D.
|
ajaran sastra
|
|
E.
|
ajaran kesenian
|
1) “pertemuan yang kurang
menggembirakan,” kata monang ketika mereka sudah ….
2) Keluar dari kedai sate itu, Anton
diam melirik pada Manen (Raumanen).
3) “aku ada perlu denganmu, monang.
Ada yang hendak kubicarakan …” suara Manen lesu. Rasanya lidahnya berat sekali, seakan-akan
otot-ototnya semua sudah melembur menjadi air. Aneh sekali perasaannya.
Barangkali dia sakit … (Reumanen)
4) Ia takut kepergok ibunya, piker
Manen. Lucu … orang ini sungguh lucu. Sudah dewasa, sudah bekerja, sudah
segala-galanya … dan masih takut kepergok ibunya waktu berbincang dengan
pacarnya (Reumanen).
|
||
35.
|
Cara penggambaran sudut
pandang dia-an serbatahu terlihat dalam paragraf ….
|
|
A.
|
1 dan 2
|
|
B.
|
2 dan 3
|
|
C.
|
2 dan 4
|
|
D.
|
3 dan 4
|
|
E.
|
1 dan 3
|
Bacalah kutipan novel
berikut!
|
||
Ibu Sati senantiasa membersihkan diri.Setiap
kotoran yang menempel di rumah ditepisnya jauh-jauh. Ia manjakan
indra-indranya dengan aroma wangi lilin temaram,sunyi alam. Panas tubuhnya
senantiasa ia inginkan seperti hujan yang membasuh wajah bumi. Dan semua itu
dilakukannya dengan penuh bakti. Layaknya sebuah panggilan,
bukan
beban. Pertanyaanku terjawab. Ia
tidak mungkin bosan. Supernova Petir
|
||
36.
|
Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel
tersebut adalah ....
|
|
A.
|
orang pertama pelaku sampingan
|
|
B.
|
orang pertama dan ketiga
|
|
C.
|
orang ketiga pelaku utama
|
|
D.
|
orang pertama pelaku utama
|
|
E.
|
orang ketiga serba tahu
|
Bacalah dengan seksama!
|
||
“Selamat pagi Singapura!” teriakku sambil
merentangkan kedua lengan dan menjulurkan kepala ke luar jendela. Fiuh, segar
juga udara pagi ini. Kucoba menjulurkan kepala lebih ke luar, tetapi seram.
Ini tingkat dua belas, kalau terjatuh aku mungkin sudah jadi bubur. Ah,
sebenarnya pagi itu sama seperti pagi kemarin. Kemarinnya lagi, dan kemarin
dulu. Pagi ini nenek di gedung seberang kembali tertawa lebar memamerkan gigi
ompongnya. Ternyata setiap hari jadwal menengok jendela nenek itu sama
denganku. (Novel Jendela-jendela, Fira Basuki)
|
||
37.
|
Pendeskripsian watak tokoh “aku” yang digunakan pengarang
dalam penggalan novel tersebut diketahui melalui ....
|
|
A.
|
Uraian langsung dari tokoh
|
|
B.
|
Dialog antar tokoh
|
|
C.
|
Pikiran tokoh
|
|
D.
|
Lingkungan tokoh
|
|
E.
|
Tanggapan tokoh lain
|
Teks berikut untuk soal
|
||
"Walaupun dengan
sedih hati, tetapi terpaksa hamba akan membawa tuan ke dalam penjara, atas
kemauan Datuk Maringgih."
"Dan hamba
terpaksa pula menyita rumah dan sekalian harta tuan hamba," kata pegawai
yang lain.
Ayahku tiada dapat
menyahut apa-apa lain daripada, "Lakukan kewajiban tuan-tuan!"
Tatkala kulihat ayah
akan dibawa ke dalam penjara, sebagai seorang penjahat yang bersalah besar,
gelaplah mataku dan hilanglah pikiranku dan dengan tiada kuketahui, keluarlah
aku, lalu berteriak," Jangan dipenjarakan ayahku! Biarlah aku jadi istri
Datuk Maringgih!" Mendengar perkataanku, tersenyumlah Datuk Maringgih
dengan senyum, yang pada penglihatanku, sebagai senyum seekor harimau yang
hendak menerkam mangsanya, dan terbanglah sukacitanya dan berahi serta hawa
nafsu hewan kepada matanya, sehingga terpaksa aku menutup mataku. Ayahku
tiada berkata apa-apa melainkan datang memeluk aku, sambil bertanya,
"Benarkah katamu itu?" Seperti suatu perkakas mengangguklah aku,
karena mengeluarkan perkataan tak dapat lagi.
(Siti Nurbaya, Marah
Rusli)
|
||
38.
|
Konflik pada diri aku dalam kutipan tersebut
adalah ...
|
|
A.
|
Mata si aku menjadi gelap dan pikirannya hilang.
|
|
B.
|
Ketidaksanggupan si aku melihat
nasib ayahnya.
|
|
C.
|
Si aku menyimpan rasa dendam yang sangat besar.
|
|
D.
|
Si aku menahan rasa sedih yang sangat dalam.
|
|
E.
|
Ketidaksanggupan si aku mengeluarkan kata-kata.
|
39.
|
Penyebab konflik pada diri si
aku adalah...
|
|
A.
|
Si aku dipaksa kawin oleh ayahnya dengan Datuk
Maringgih sebagai pelunas hutangnya.
|
|
B.
|
Si aku dipaksa menutup matanya oleh Datuk
Maringgih sewaktu Datuk Maringgih memandang si aku.
|
|
C.
|
Rumah si aku disita seraca kasar dan dipaksa untuk
pembayar utangnya kepada Datuk Maringgih
|
|
D.
|
Ayah si aku akan dibawa ke penjara oleh Datuk
Maringgih sebagai seorang penjahat yang bersalah besar.
|
|
E.
|
Si aku kasihan melihat ayahnya tidak dapat berkata-kata
sewaktu dibentak dan ditanya oleh Datuk Maringgih.
|
40.
|
Peristiwa akibat konflik pada diri si aku adalah
...
|
|
A.
|
Si aku berteriak mengatakan bahwa dia bersedia
menjadi istri Datuk Maringgih.
|
|
B.
|
Datuk maringgih memenjarakan ayah si aku karena
tidak mau menjerahkan anaknya.
|
|
C.
|
Si ayah menyerahkan si aku kepada Datuk Maringgih
dan menyuruh memperistrinya
|
|
D.
|
Ayah aku tidak berkata apa-apa melainkan datang
memeluk si aku, sambil bertanya.
|
|
E.
|
Si aku mempertahankan rumahnya dan menolak dikawinkan
dengan Datuk Maringgi
|
Perhatikan cuplikan novel berikut ini!
|
||
Pada 1811 aku mengenal Danti, yaitu ketika aku di
Salatiga. Kami masih kanak-kanak saat aku pertama kali melihatnya dan dia
melihatku. Aku ingat betul kejadiannya karena bersamaan waktunya dengan
ditandatanganinya Perjanjian Tutang. Aku sedikit lebih tua, selisih usiaku
dengannya paling hanya satu atau dua tahun. (Arumdalu, Junaedi
Setiyono: 10)
|
||
41.
|
Penggambaran tokoh Danti dalam cuplikan di atas
dilakukan melalui ….
|
|
A.
|
ucapan tokoh
|
|
B.
|
pikiran-pikiran tokoh
|
|
C.
|
perilaku tokoh
|
|
D.
|
penggambaran langsung
dalam cerita
|
|
E.
|
tanggapan tokoh lain
|
0 Komentar