Soal Hikayat Kelas 10 Semester Ganjil




Soal dan Kunci Jawaban Hikayat Kelas 10 Semester 1

Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut dengan saksama!
Maka anakanda yang mulia baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata “yang mulia baginda” dalam penggalan hikayat di atas menggunakan majas...

  • antonomasi
  • metafora
  • hiiperbola
  • simile
  • personifikasi
 
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut dengan saksama!
Maka anakanda yang mulia baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais yang bercetak tebal pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
  • diusir
  • diperintah
  • diminta
  • diizinkan
  • dipanggil
 
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut dengan saksama!
Maka anakanda yang mulia baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat di atas adalah...
  • nilai agama
  • nilai sosial
  • nilai estetika (keindahan)
  • nilai edukasi (pendidikan)
  • nilai budaya

Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan menonjolkan unsur penceritaan berciri....
  • cerita yang dibuat-buat oleh pengarangnya
  • kepandaian dan kecerdasan tokoh-tokohnya
  • kesaktian dan keunggulan ceritanya
  • kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya
  • kemustahilan dan kepandaian tokoh-tokohnya



Berikut ini adalah ciri-ciri hikayat, kecuali ….
  • Anonim  
  • Khayal 
  • Logis
  • Lisan
  • Istana sentries
 
Hikayat Amir Hamzah mendapat pengaruh dari ….
  • Melayu asli 
  • Jawa
  • India
  • Sumatera
  • Arab
 
Bacalah sepenggal hikayat berikut dengan sakasam!
Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.
Judul yang sesuai untuk penggalan hikayat di atas adalah ….
  • Hikayat Pelanduk Jenaka 
  • Hikayat Gunung Indrakila 
  • Hikayat Si Pendusta
  • Hikayat Orang Dahulu Kata
  • Hikayat Seekor Binatang
 
Bacalah sepenggal hikayat berikut dengan sakasam!
Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.
Penggalan hikayat di atas menggunakan sudut pandang….
  • orang pertama 
  • orang pertama pelaku utama 
  • orang pertama pelaku sampingan
  • orang kedua
  • orang ketiga
 
Bacalah sepenggal hikayat berikut dengan sakasam!
Alkisah, ini hikayat orang dahulu kala. Diceritakan orang yang empunya cerita ini kisah pelanduk jenaka pri bijaksana pandai ia berbuat dusta segala binatang di dalam hutan rimba belantara. Demikianlah bunyinya, sekali peristiwa ada seekor pelanduk, maka ia duduk kepada suatu rimba hampir dengan Gunung Indrakila namanya disebut orang dan padang itupun … luasnya. Maka, banyaklah pada tempat itu segala binatang marga satwa sekaliannya berhimpun di sana.
Latar tempat dari penggalan hikayat tersebut adalah….   
  • Gunung Indrakila 
  • Padang rumput  
  • Marga Satwa
  • Hutan rimba
  • Kebun Binatang


 
Karya sastra lama yang berbentuk prosa yang mengisahkan kehidupan seputar kerajaan disebut......
  • dongeng
  • hikayat
  • fabel
  • fiksi
  • cerpen
 
Unsur instristik dalam hikayat antara lain adalah.....
  • orientasi, pemenuhan
  • tema, alur
  • event, krisis
  • latar, reaksi
  • alur, krisis
 
Bahasa yang digunakan hikayat adalah....
  • Bahasa Melayu
  • Bahasa Jawa
  • Bahasa Sulawesi
  • Bahasa Banjarmasin
  • Bahasa Batak
 
Cermati teks berikut ini
  1. bersifat imajinasi
  2. mengisahkan tentang kerajaan
  3. nama penciptanya tidak diketahui
  4. bersifat menyindir
  5. bersifat menghibur
Nomor berapakah yang merupakan ciri-ciri hikayat?
  • (1), (3), (5)
  • (2), (4), (5)
  • (1), (2), (3)
  • (1), (4), (5)
  • (1), (2), (4)
 
Unsur ekstrinsik di hikayat adalah.....
  • berhubungan dengan norma
  • berhubungan dengan tokoh
  • berhubungan dengan amanat
  • berhubungan dengan fisik
  • berhubungan dengan tema
 
Bacalah teks hikayat berikut dengan saksama!
Sebermula ada pun yang berjalan itu pertama Maharaja Dandah, kemudian menjadi saya pikir itu Maharaja Baruang, dan menjadi kepala jalan Maharaja Syahmar dan Raja Perkasa yang menjadi ekor sekali, dan beberapa pula raja-raja sekalian isi rimba itu berjalan dengan segala rakyat tentaranya mengirimkan Tuan Syekh Alim di rimba itu serta dengan tempik soraknya. Adalah lakunya seperti halilintar membelah bumi dari sebab segala raja-raja yang tiada terkira-kira banyaknya itu. Syahdan maka segala isi rimba yang di tanah itu pun berjeritanlah dan tiadalah berketahuan lagi membawa dirinya, ada yang ke dalam lubang tanah ada yang di celah-celah batu adanya.
Menilik isinya, kutipan di atas merupakan bagian … dari keseluruhan alur cerita.
  • eksposisi (pengenalan)
  • komplikasi (pertikaian awal)
  • konflik (pertentangan)
  • puncak konflik (klimaks)
  • penyelesaian (falling action)


 
Bacalah hikayat berikut!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Amanat yang tersirat dalam kutipan sastra klasik tersebut adalah …
  • Basmilah jika melihat kejahatan
  • Jangan menyombongkan diri
  • Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
  • Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan
  • Bersyukurlah jika mendapat pertolongan
 
Bacalah hikayat berikut!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Nilai moral yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah ....
  • kekacauan penduduk akibat hasutan
  • ketidakpedulian raja kepada rakyatnya
  • kepedulian rakyat atas keselamatan rajanya
  • kekejaman raja terhadap rakyatnya
  • keadilan seorang raja kepada rakyatnya
 
Bacalah hikayat berikut!
Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.
Kalimat dalam kutipan tersebut yang menunjukkan ciri-ciri sastra Melayu klasik dilihat dari bahasanya, menggunakan kata....
  • diam, dan tuan
  • daripadanya dan merebut
  • raja dan tamasya
  • rimba dan akal
  • hamba dan buraksa
 
Bacalah penggalan hikayat berikut dengan saksama!
Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia mengamuk di keraton. Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.
Dari kutipan cerita di atas kita dapat mengetahui bahwa Hang  Jebat berwatak ….
  • pemberani
  • baik budi 
  • sombong
  • setia 
  • kasar


 
Berikut ciri-ciri hikayat kecuali….
  • cerita bersifat istanasentris 
  • disebarkan secara tertulis
  • cerita bersifat simbolis 
  • bersifat magis
  • Bersifat anonim
 
Bacalah penggalan hikayat berikut!
”Janganlah adinda bertanya jua” jawab baginda dengan sedihnya. ”Pertanyaan itu hanya menambah luka Tuanku jua semata.”
”Ampun, Tuanku, orang yang arif tiada pernah putus asa sekali pun bagaimana juga cobaan yang datang ke atas dirinya. Tiada pula ia bersedih hati karena kesedihan tiada buahnya selain daripada menguruskan badan saja yang sudah ditakdirkan tiada juga akan tertolak olehnya.”
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
Nilai moral yang tertuang dalam penggalan cerita di atas tampak pada perbuatan ….
  • menghormati orang lain
  • mendahulukan kepentingan umum
  • menegur orang dengan bahasa yang sopan
  • menolong orang yang sedang menderita
  • membantu orang yang sedang bersedih hati
 
Bacalah penggalan hikayat berikut!
Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu.
Nilai yang terdapat pada penggalan tersebut adalah ….
  • sosial
  • moral
  • budaya
  • agama
  • pendidikan
 
Berikut ini merupakan kata-kata klise yang tidak digunakan dalam cerita sastra Melayu Klasik ….
  • maka inilah suatu bidal Melayu
  • patik, tuan, hamba
  • kata siempunya cerita
  • pertama-tama
  • hatta tatkala
 
Sebermula, maka adalah pada masa itu dalam pulau Singapura itu tiadalah ada binatang buas atau jinak yang kelihatan melainkan tikus. Maka, beribu-ribu tikus tanah itu sepanjang jalan serta dengan besar-besarnya hampir bagai kucing adanya. Maka jikalau kita berjalan pada malam, dilanggarkannya, beberapa banyak orang jatuh, demikianlah besarnya. Maka pada suatu malam di rumah tempat kutinggal itu ada dipelihara beberapa kucing. Maka pada setengah malam kedengaran kucing mengiau-ngiau. Keluarlah kawanku dengan membawa damar, hendak pergi melihat apakah sebabnya kucing itu. Maka serta dilihatnya ada enam tujuh ekor tikus berkerumun menggigit kucing itu. Ada yang menggigit pipinya sehingga tiadalah boleh bergerak lagi kucing itu melainkan mengiau-ngiau saja.
(Hikayat Abdulah)
Isi yang diungkapkan dalam penggalan hikayat tersebut adalah …
  • Di pulau Singapura kucing dan tikus saling bermusuhan.
  • Di pulau Singapura kucing selalu mengalahkan tikus.
  • Kucing selalu dipermainkan tikus-tikus.
  • Di pulau Singapura terdapat banyak tikus.
  • Di mana pun tikus selalu memangsa kucing.


 
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Maka baginda pun bimbanglah, tida tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat, iya menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda dan berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu...
  • nilai moral
  • nilai agama
  • nilai budaya
  • nilai pendidikan
  • nilai sosial
 
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu...
  • nilai moral
  • nilai agama
  • nilai budaya
  • nilai pendidikan
  • nilai sosial
 
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Kata arkais yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas memiliki makna...
  • diusir
  • diminta
  • diperintah
  • diizinkan
  • diharapkan
 
Bacalah penggalan hikayat “Bunga Kemuning” berikut!
Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Putri-putri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka.
Sumber teks: Kesusastraan Melayu Klasik dengan penyesuaian
Nilai yang terkandung pada penggalan hikayat di atas yaitu...
  • nilai moral
  • nilai agama
  • nilai budaya
  • nilai pendidikan
  • nilai sosial
 
Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat menyembuhkan penyakit itu.
Kata-kata arkais yang ditemukan pada teks diatas adalah...
  • upeti dan hatta
  • upeti, hatta, dan nujum
  • raja, elok, dan nujum
  • elok dan nujum
  • upeti, putri, dan nujum


 
Diambilnya pisau, lalu ditorehnya gendang itu. Maka Putri Ratna Sari keluar dari gendang itu.
Karakteristik hikayat pada penggalan teks di atas yaitu...
  • kemustahilan
  • kesaktian
  • anonim
  • istana sentris
  • bahasa
 
Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.
Kata arkais yang digarisbawahi pada kalimat di atas memiliki makna...
  • burung
  • ayam
  • angsa
  • kayu
  • emas
 
Bacalah penggalan hikayat tersebut!
Maka diberi oleh perempuan itu segala bekal-bekal itu. Setelah sudah maka dibawanyalah perempuan itu diseberangkan oleh Bedawi itu. Syahdan maka pura-pura diperdalamnya air itu, supaya dikata oleh si bungkuk air itu dalam.
Kata yang digarisbawahi pada penggalan hikayat di atas menggunakan majas...
  • antonomasia
  • alegori
  • perumpamaan
  • simile
  • metafora
 
Bacalah penggalan hikayat tersebut!
Maka tiadalah terjawab oleh laki-laki itu. Maka disuruh oleh Masyhudulhakk jauhkan laki-laki Bedawi itu. Setelah itu, maka dipanggilnya pula orang tua itu. Maka kata Masyhudulhakk, "Hai orang tua, sungguhlah perempuan itu istrimu sebenar-benarya?"
Konjungsi yang menyatakan urutan waktu atau peristiwa pada penggalan hikayat di atas adalah...
  • Kemudian
  • Lalu
  • Maka
  • setelah itu
  • selanjutnya
 
Bacalah penggalan hikayat tersebut!
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya.
“Aku hendak pergi jauh dan lama. Buah tangan apakah yang kalian inginkan?” tanya raja.
“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Putri Jambon.
“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Putri Jingga.
Majas yang digunakan pada penggalan teks hikayat di atas adalah...
  • alegori
  • antonomasia
  • personifikasi
  • simile
  • metafora


 
Bacalah penggalan hikayat berikut!
Setelah tiba di istana, Baginda Raja menyambut Abu Nawas dengan sebuah senyuman. “Akhir-akhir ini aku sering mendapat gangguan perut. Kata tabib pribadiku, aku kena serangan angin.” kata Baginda Raja memulai pembicaraan.
“Ampun Tuanku, apa yang bisa hamba lakukan hingga hamba dipanggil.” tanya Abu Nawas.
“Aku hanya menginginkan engkau menangkap angin dan memenjarakannya.” kata Baginda.
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
  • metafora
  • alegori
  • antonomasia
  • personifikasi
  • simile
 
Bacalah penggalan hikayat “Panji Semirang” berikut!
Satu kerajaan yang mana berita tentang Galuh Cendera Kirana yang mana putri dari Baginda Raja Nata yang amat ta`lim dan hormat kepada orangtuanya akan bertunangan dengan Raden Inu Kini telah terdengar beritanya oleh Galuh Ajeng. Mendengar berita ini Galuh Ajeng sangat teriris hatinya dan menangislah ia melihat keadaan ini. Melihat hal ini Paduka Liku yang tak lain adalah ayah dari Galuh Ajeng sangat menyayangkan hal tersebut. Sangat sedih ia melihat tingkah laku putrinya tersebut.
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
  • metafora
  • alegori
  • antonomasia
  • personifikasi
  • simile
 
Bacalah penggalan hikayat “Amir” berikut!
Dahulu kala di Sumatra, hiduplah seorang saudagar yang bernama Syah Alam. Syah Alam mempunyai seorang anak bernama Amir. Amir tidak menjaga uangnya dengan baik. Setiap hari dia membelanjakan uang yang diberi ayahnya. Karena sayangnya pada Amir, Syah Alam tidak pernah memarahinya. Syah Alam hanya bisa mengelus dada.
Majas yang digunakan pada penggalan hikayat di atas adalah...
  • metafora
  • alegori
  • antonomasia
  • personifikasi
  • simile

 
Bacalah penggalan hikayat “Pengembara yang Lapar” berikut!
“Janganlah kamu berdua tamak sangat dan bercakap besar pula.
Aku pun lapar juga. 
Bagi aku, kalau ada nasi sepinggan sudah cukup,” Awang bersuara.
Kendi dan Buyung tertawa mendengar kata-kata Awang.
“Dengan nasi sepinggan, mana boleh kenyang?
Majas metafora pada kalimat di atas ditandai dengan nomor...
  • (1)
  • (2)
  • (3)
  • (4)
  • (5)
 
Hikayat termasuk ke dalam jenis teks ....
  • narasi
  • prosedur
  • laporan
  • eksposisi
  • deskripsi
 
Manakah yang bukan termasuk karakteristik hikayat?
  • kemustahilan
  • kesaktian tokoh-tokohnya
  • anonim
  • keunikan
  • menggunakan alur berbingkai/ cerita berbingkai.
 
Ciri bahasa yang dominan pada hikayat adalah ...
  • menggunakan bahasa Melayu
  • banyak menggunakan konjungsi pada awal kalimat
  • mengandung nilai-nilai kehidupan
  • menggunakan bahasa yang sukar dipahami
  • diceritakan secara lisan sehingga tidak diketahui penulisnya
 
Hikayat banyak menggunakan kata arkais. Yang dimaksud kata arkais adalah ....
  • kata-kata baku
  • kata-kata Melayu yang sudah jarang digunakan
  • kata-kata yang sudah jarang digunakan
  • kata-kata resapan dari bahasa asing
  • kata-kata yang tidak terdapat di kamus
 
Salah satu karakteristik hikayat adalah menggunakan alur berbingkai. Yang dimaksud alur berbingkai adalah ...
  • alur maju
  • alur mundur
  • alur yang di dalamnya terdapat cerita yang lain
  • alur campuran
  • alur yang membahas tokoh lain

Posting Komentar

0 Komentar

Ikuti

Tags

close