PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI SOSIAL
Materi Berdasarkan Fakta
Pemilihan kata oleh masyarakat cenderung semakin menurun kesantunannya. Hal ini tampak pada ungkapan-ungkapan mereka dalam menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika demonstrasi atau rapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menyinggung. Gejala yang sama terlihat pula pada penggunaan bahasa oleh para politisi sebagai contoh, ketika melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah, tanggapan mereka terdengar pedas, vulgar, dan beberapa di antaranya cenderung provokatif. Padahal sebelumnya, pemakaiaan bahasa dibingkai secara santun melalui pemilihan kata yang dihaluskan maknanya.
Kegelisahan juga ditunjukkan oleh para orang tua dengan menyaksikan kebiasaan berbahasa anak-anak dan para remaja yang kasar dengan dibumbui sebutan-sebutan antarsesamanya yang sangat miris untuk didengar. Fenomena tersebut menujukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat. Pergaulan global dan pertukaran informasi juga membawa pengaruh pada pergeseran budaya, khususnya berkaitan dengan nilai-nilai kesantunan itu. Fenomena demikian menyebabkan para remaja dan anggota masyarakat lainnya gamang dalam berbahasa. Pada akhirnya, mereka memiliki kaidah berbahasa yang mereka anggap bergengsi, tetapi tanpa mengindahkan kaidah bahasa yang sesungguhnya.
Materi Berdasarkan Konsep
· Kesantunan adalah cara berbahasa dengan tujuan mendekatkan jarak sosial antara para penuturnya dalam peran mereka yang berbeda-beda.
· Dalam etika berbahasa, ada norma-norma sosial dan sistem budaya yang berlaku dalam masyarakat. Etika berbahasa antara lain mengatur hal-hal berikut.
a. Apa yang harus kita katakan kepada seseorang dalam waktu dan keadaan tertentu?
b. Ragam bahasa apa yang paling sesuai kita gunakan?
c. Kapan dan bagaimana kita bergantian berbicara serta menyela pembicaraan orang lain?
d. Kapan kita harus diam?
e. Bagaimana kualitas suara dan sikap kita selama berbicara?
· Kesantuan dalam berkomunikasi berkaitan dengan tiga unsur, yaitu.
a. Tindak lokusi berupa ujaran yang dihasilkan oleh seseorang penutur. Hal ini tampak pada pilihan kata atau struktur kalimatnya.
b. Tindak ilokusi berupa maksud yang terdapat dalam ujaran. Suatu maksud dapat disampaikan dalam pilihan kata ataupun struktur kalimat yang tidak sama.
c. Tindak perlokusi berupa efek yang ditimbulkan oleh ujaran.
· Aspek-aspek kesantunan berbahasa dapat dilihat dari jenis kalimat dan strukturnya.
· Berbahasa santun sangat penting dalam rangka tercapainya tujuan komunikasi atau interaksi sosial. Untuk itu, beragam cara dapat dilakukan, di antaranya dengan memperhatikan skala atau tingkat kesantunan berupa skala untung rugi dan skala pilihan.
Materi Berdasarkan Prinsip
· Prinsip-prinsip kesantunan (maksim) terbagi menjadi empat, yaitu.
a. Maksim kualitas
Maksim ini menuntut percakapan untuk mengatakan hal yang sebenarnya.
b. Maksim kuantitas
Maksim ini menuntut penutur untuk memberikan kontribusi yang secukupnya kepada mitra tuturnya.
c. Maksim relevansi
Maksim ini menuntut peserta percakapan untuk memberikan kontribusi yang relevan dengan situasi pembicaraan.
d. Maksim cara
Maksim ini menuntut setiap peserta percakapan harus berbicara langsung dan lugas serta tidak berlebihan.
0 Komentar