Pengertian Drama Jenis Drama Ciri-Ciri Drama Struktur Drama Kaidah Kebahasaan Drama Nilai Drama Contoh

Materi ini meliputi: Pengertian Drama, Jenis-Jenis Drama, Ciri-Ciri Drama, Struktur Drama, Kaidah Kebahasaan, Drama Nilai Drama, Contoh nilai sosial pada drama

Drama (Fiksi)


1. Pengertian Drama


Buku drama adalah buku yang berisi naskah drama yaitu salah satu sastra lisan yang menggambarkan kehidupan manusia dengan bergerak dan bercakap atau berdialog. Drama menggambarkan kenyataan hidup seseorang dan tingkah laku seseorang melalui sebuah percakapan dan penokohan yang dipentaskan. Dalam pementasan drama biasanya mengandung konflik dan emosi yang secara khusus di ceritakan dalam sebuah pementaan teater.

2. Jenis-Jenis Drama


Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
  • Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
  • Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
  • Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
  • Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  • fTablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
  • Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tari.

3. Ciri Ciri Drama

  • Naskah cerita drama berisi kumpulan dialog atau percakapan yang disusun dalam bentuk teks yang digunakan tokoh maupun yang digunakan narrator.
  • Dialog yang di tuliskan bukan kalimat langsung dan tidak menggunakan tkalian petik (“....”)
  • Dalam sebuah drama terdapat sebuah kalimat petunjuk tertentu yang sangat perlu diperhatikan oleh tokoh yang sedang pentas karena petunjuk  itu selalu membritahu suasana dalam suatu cerita, dan kalimat petunjuk itu
  • dituliskan dala bentuk kalimat yang di ampit dengan tkalian kurung
  • Terdapat suatu cerita yang diceritakan dalam naskah drama
  • Dalam pementasan drama terdapat 3-10 orang yang tertulis dalam dialog.

4. Struktur Drama


Dalam sebuah teks karangan tentu memiliki sebuah struktur karena struktur inilah yang menjadi suatu bagan dari karangan yang dibuat. Dan dalam drama juga terdapat struktur yang di bagi menjadi 3 bagian yaitu prolog, dialog, dan epilog, berikut adalah penjelasan dari ketiga struktur diatas:
  • Prolog adalah suatu bagian pengantar yang berisi ganbaran atau keaadaan dari sebuah cerita yang di kisahkan. Dan pada bagian ini pula awal dari sebuah drama yang akan di pertunjikan, biasanya prolog ini di bacakan oleh narrator dalm sebuah pementasan
  • Dialog adalah sebuah percakapan antar tokoh dalam drama yang yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan merupakan inti dari pertunjukan drama karena disaat inilah drama dimulai dengan percakapan dan gerak.
  • Epilog adalah akhir dari drama yang berisi kesimpulan dari drama yang di pertunjukan dan pada bagian ini pula terdapat pesan yang disampaikan dalam sebuah drama dan bagian ini adalah bagian penutup dari drama.

5. Kaidah Kebahasaan Drama
  • Kalimat-kalimat pada teks drama hampir semuanya berupa dialog atau tuturan langsung paratokohnya (kalimat langsug). Kalimat langsung dalam drama lazimnya diapit oleh dua tkalian petik (“.....”)
  • Menggunakan kata ganti orang ketiga pada prolog dan epilog. Kata ganti yang biasanya digunakan adalah mereka.
  • Pada bagian dialognya, menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua atau mungkin juga menggunakan kata sapaan.
  • Dialog dalam teks drama tidak lepas dari munculnya kata-kata tidak baku dan kosakata percakapan.
  • Menggunakan konjungsi temporal.
  • Menggunakan kata kerja.
  • Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana.
  • Menggunakan kalimat seru.
  • Menggunakan kalimat perintah/suruhan.
  • Menggunakan kalimat tanya.

6. Nilai-Nilai Drama

  • Nilai sosial, yaitu nilai yang berkaitan dengan masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong, menderma, dan lain-lain).
  • Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diuah.
  • Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, dan kekayaan (keuangan, tenaga, waktu, industri, dan pedagangan).
  • Nilai filsafat, yaitu nilai yang berkaitan dengan hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
  • Nilai politik, yaitu nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengetahuannya pada perilaku.

Dari beberapa informasi yang telah kalian pahami, yang akan menjadi bagian yang mendapat penekanan adalah bagian nilai-nilai. Sesuai tuntutan kompetensi keterampilan yang akan kalian tunjukkan adalah “Merefleksi nilai-nilai pada buku fiksi dan nonfiksi.”

7. Contoh nilai sosial pada drama berjudul Sepasang Merpati Tua karya Bakdi Sumanto:


Pementasan Seni Drama “Sepadang Merpati Tua”
Karya Bakdi Soemanto

Kekek adalah seorang yang perduli terhadap kehidupan sosial, kakek peduli terhadap orang-orang yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah dan pedului terhadap lingkungan sekitarnya. dan memberikan banyak pengertian hidup terhadap istrinya, dari sinilah kita mengetahui bahwa nilai moral yang baik yang menyangkut dengan nilai sosial, karena moral yang baik itu ada dalam diri seseorang yang nantinya akan timbul jiwa sosial. berikut kutipan dialognya:
....
Kakek: banyak diplomat yang dikirim ke pos-pos manapun di dunia ini. Tapi pemerintah belum punya wakil untuk bicara-bicara dengan mereka yang abadi di kolong jembatan, bukan? Ini tidak adil. Maka aku akan menyediakan diri untuk mewakili pemerintahan ini sebagai diplomat kolong jembatan.
....
Kakek: aku mau jadi deknokrat dalam bidang...
....
Kakek: bidang perampahan
Nenek: apa?
Kakek: Bidang sampah-sampah! Ini perlu sekali, salah satusebab adanya banjir di kota ini, karena orang-orang kurang tahu artinya selokan-selokan itu. Aku lihat di jalan-jalan yang sering tergenang air itu. Coba selokan itu dikeduk, sampahnya luar biasa banyaknya...
....
Kakek: manusia harus menghayati hidupnya, bukan menghayati disiplia mati itu...doktrin-doktrin itu harus...harus...

Sumber: https://www.facebook.com/notes/sugik-khan/tentang-sepasang-merpati-tua/947622601979451/

Posting Komentar

0 Komentar

Ikuti

Tags

close