Teks Anekdot Kelas 10 Semester Ganjil (Wajib)


Materi Teks Anekdot, Pengertian, Struktur, Ciri, Kaidah, Contoh, Tujuan


    Teks aneknot itu merupakan cerita singkat yang memiliki unsur humor (lucu), biasnya digunakan untuk menyindir sesuatu. Lebih jelasnya simak beberapa pengertian berikut ini.

Pengertian Teks Anekdot


    Anekdot adalah cerita singkat yang menarik kerena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting dan terkenal serta berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Namun, seiring perkembangan zaman anekdot tidak harus berdasarkan kejadian orang penting dan isinya pun mengarah ke arah fiktif.

   Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur humor(lucu) dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan berupa sindiran lucu.

    Teks Anekdot adalah cerita yang dapat membuat orang tertawa, tetapi memiliki makna.

Struktur Teks Anekdot

Ada 5 struktur yang membangun sebuah teks anekdot, berikut ini strukturnya:
  1. Abstrak, yaitu gambaran umum tentang sebuah teks anekdot.
  2. Orientasi, yaitu latar belakang kenapa cerita teks anekdot terjadi.
  3. Krisis, yaitu bagian yang berisi pokok masalah dalam sebuah cerita.
  4. Reaksi, yaitu bagian penyelesaian masalah.
  5. Koda, yaitu bagian yang menutup cerita.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

  1. Memiliki sifat humor/lucu, dan menyindir.
  2. Bisa menceritakan manusia ataupun hewan.
  3. Bisa juga cerita fakta atau cerita fiksi imajinasi.
  4. Menceritakan tokoh atau kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar.
  5. Terdapat tujuan pesan berupa kritikan atau untuk menghibur pembaca teks anekdot.

Kaidah Teks Anekdot

  1. Mengandung kalimat perintah.
  2. Mengandung kata predikat atau kata kerja.
  3. Ceritanya runtut(sistematis).
  4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
  5. Menggunakan konjungsi antarkalimat (lihat uraian)
  6. Dibuat sesuai dengan struktur teks anekdot, mulai abstrak hingga koda.
  7. Memakai kata kata pernyataan rotoris (Retoris adalah majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab.)
  8. Memakai kalimat seru

Konjungsi Antarkalimat

Dengan demikian, akibatnya (Konjungsi di atas digunakan untuk menyambungkan dua kalimat yang membentuk makna konsekuensi atau akibat)
Contoh:
  • Mengkonsumsi mi instan secara berlebihan bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Dengan demikian, mengurangi konsumsi mi instan pun wajib dilakukan.
  • Orang tua itu selalu saja memarahi anak-anaknya. Akibatnya, anak-anaknya pun menjadi takut dan tidak suka pada mereka.
Sebaliknya, berbeda dengan (Konjungsi ini bermakna kebalikan, dan membuat dua kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi ini menjadi dua kalimat yang saling bertentangan)
Contoh:
  • Andi sangat menyukai masakan pedas. Sebaliknya, Anita sangat membenci makanan pedas.
  • Yola adalah anak gadis yang pendiam, berbeda dengan kakak perempuannya yang sangat hiperaktif

Uraian berikutnyat tidak diterakan contohnya, karena materi ini bukan membahas tentang penggunaan konjungsi
  1. Kemudian, selanjutnya, setelah itu (bermakna keadaan setelahnya)
  2. Sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya (bermakna menerangkan sesuatu yang sebenarnya, baik itu benda maupun peristiwa.)
  3. Malahan, bahkan, tak hanya itu (Kebalikan dari konjungsi sebelumnya, konjungsi ini justru mempunyai makna keadaan sebelumnya.)
  4. Akan tetapi, sayangnya, namun (bermakna mempertentangkan keadaan sebelumnya)
  5. Biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian (bermakna kesedian)

Unsur-Unsur Anekdot

  1. Teks atau cerita
  2. Sindiran
  3. Lucu
  4. Tokoh atau partisipan
  5. Singkat
  6. Menarik
  7. Mengesankan
  8. Nyata

Tujuan Teks Anekdot

  1. Untuk menghibur pembaca teks anekdot.
  2. Menyampaikan pesan kritikan dengan bentuk yang berbeda, yaitu lelucon.
  3. Sarana menyampaikan pesan dengan lelucon.


CONTOH DAN ANALISIS

Kesetrika


    Di suatu pagi yang masih cerah, muncul sesosok laki-laki yang sedang ke rumah sakit karena kedua telinganya lagi kena luka bakar.

Doker: “Loh, ada apa yang terjadi dengan telinga Anda pak?”
Pasien: “Begini dokter ceritanya, sebelumnya saya lagi menyetrika baju, nah, ketika saya lagi menyetrika baju, secara mendadak telpon saya bunyi dan mendering. Sebab reflek, akhirnya saat itu saya lagi memegang setrika, langsung saja saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
Doker: “Oh, begitu toh ceritanya, saya mengerti keluhan Bapak, kemudian untuk telinga bapak yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?”
Pasien: “Nah, ini dia masalahnya dokter, Si Bego tersebut kembali menelpon.”

ANALISIS

Analisis Struktur Anekdot Kesetrika
Abstrak:
Di suatu pagi yang cerah
Orientasi:
muncul sesosok laki-laki yang sedang ke rumah sakit karena kedua buah telinganya lagi kena luka bakar.
Krisis:
“Begini dokter ceritanya, sebelumnya saya lagi menyetrika baju, nah, ketika saya lagi menyetrika baju, secara mendadak telpon saya bunyi dan mendering. Sebab reflek, akhirnya ketika saat itu saya lagi memegang setrika, langsung saja saya tempelkan ke telinga kiri saya dok”
Reaksi:
“oh, begitu toh ceritanya, saya mengerti keluhan bapak, kemudian untuk telinga bapak yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?”
Koda:
“Nah, ini dia masalahnya dokter, Si Bego tersebut kembali menelpon.”

Analisis Ciri-Ciri Anekdot Kesetrika

  1. Memiliki sifat humor/lucu, dan menyindir (ya/Humor/lucu)
  2. Bisa menceritakan manusia ataupun hewan (ya/Menceritakan manusia)
  3. Bisa juga cerita fakta atau cerita fiksi imajinasi (ya/Cerita fiksi imajinasi)
  4. Menceritakan tokoh, atau kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitar (ya/Kehidupan sehari-hari
  • Terdapat tujuan pesan berupa kritikan, (tidak)
  • Tujuan untuk menghibur pembaca teks anekdot (ya)

Analisis Kaidah Kebahasaan Anekdot Kesetrika
  1. Kalimat perintah:  -
  2. Kata predikat atau kata kerja (Menyetrika, menyetrika, mendering, memegang, tempelkan,)
  3. Ceritanya runtut (sistematis)
  4. Kata keterangan waktu lampau (Sebelumnya, saat itu)
  5. Menggunakan konjungsi antar kalimat: -
  6. Kelengkapan Struktur (Jawaban jelas struktur cerita semua ada (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)
  7. Pernyataan retoris (kemudian untuk telinga bapak yang sebelah kanan itu apa yang terjadi?)
  8. Kalimat seru:  -
Analisis Unsur-Unsur Anekdot Kesetrika
  1. Teks atau cerita (ya)
  2. Sindiran (tidak)
  3. Lucu (ya)
  4. Tokoh atau partisipan (tidak)
  5. Singkat (ya)
  6. Menarik (ya)
  7. Mengesankan (ya)
  8. Nyata (tidak)
Analisis Tujuan Anekdot Kesetrika
  1. Untuk menghibur pembaca teks anekdot (Ya)
  2. Menyampaikan pesan kritikan dengan bentuk yang berbeda, yaitu lelucon (Tidak)
  3. Sarana menyampaikan pesan dengan lelucon (Tidak)


CONTOH TEKS ANEKDOT

Supir Taksi


    Susi harus bekerja sampai larut malam di kantornya. Ketika ingin pulang Susi menyetop taksi untuk mengantarnya pulang.
“Kebon Jeruk ya Pak“
Sopir taksi itu hanya menggangguk, selama perjalanan tidak terjadi percakapan antara Susi dan Sopir Taksi, mungkin Susi merasa capek karena bekerja sampai larut malam. Dua puluh menit lamanya keheningan terjadi, tiba-tiba Susi ingat bahwa uang yang dibawanya kurang untuk membayar ongkos taksi.

Susi lalu menepuk pundak Sopir taksi dengan maksud berhenti dulu di depan untuk mengambil uang di ATM. Tetapi tiba-tiba setelah pundaknya ditepuk oleh Susi, Sopir taksi itu secara membabi buta membanting setirnya ke kanan kemudian ke kiri sambil berteriak secara histeris, sampai akhirnya taksi itu menabrak sebuah pohon.
Untung Susi dan Sopir taksinya tidak mengalami luka yang cukup parah. Sopir Taksi itu kemudian meminta maaf kepada Susi.
“Maaf ya Bu, Ibu nggak apa-apa? Ibu sih pakai nepuk pundak saya, kagetnya setengah mati bu!”
“Lho, masa sih ditepuk pundaknya aja kaget?
“Soalnya ini hari pertama saya jadi sopir taksi, Bu”
“Emangnya pekerjaan bapak sebelumnya apa?“
“Selama 20 tahun saya jadi sopir mobil jenazah”

CONTOH TEKS ANEKDOT

Tukang Daging


Suatu pagi lewatlah seorang penjual daging.
“Dageeeng! Dageeeeennngg!” teriaknya.
Seorang ibu rumah tangga yang sedang sakit gigi sewot banget mendengar teriakan si tukang daging.
Ibu “Hei tukang daging! Lu kagak punya otak ya!?”
Tukang daging “Wah kebetulan gak punya, Bu. Hari ini daging semua”


Ikuti

Tags

close