Soal Cerpen Bahasa Indonesia dan Kunci Jawaban Bagian 2

SOAL CERPEN BAHASA INDONESIA BAGIAN 2


Cermatilah kutipan cerpen berikut! 

… 
Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang gemersik adalah aku, yang menghantarkan panas dan dingin. Aku mengirimkan kesejukan, pikiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan sekaligus jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung, aku di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu, kepada kalian. … 

(Cerpen “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat”, Danarto)

Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah…
A. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang relijius, tercermin dalam tokoh cerpen yang telah ditulisnya.
B. Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak menggunakan kata-kata lambang.
C. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
D. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religious sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau.
E. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi cerita.

Bacalah dengan saksama! 
Werti berkisah dengan lancar, seperti sesaji itu benar-benar ada. Ia bahkan menjelaskan bagaimana sesaji pati wangi itu dianggap salah satu yang penting dalam upacara pernikahan Sagung Mirah dengan Wayan Jirna. Werti benar-benar menikmati dengan puas kebohongannya. Malam itu ia tidur di puri, tapi sampai dini hari ia tak kuasa memicingkan mata. Ia duduk di halaman, di bawah pohon mangga. Lama ia menatap langit bertabur bintang. “Hamba ini seorang parekan, sudah tua,” katanya dalam hati. Ia yakin Hyang Widhi memaafkan semua dosanya, karena ia berbohong demi kebaikan banyak orang.

(Cerpen “Bohong”, Gde Aryantha Soethama)

Bahwa tokoh Werti seorang parekan (pembantu) yang berhati baik dan suka menolong, khususnya pada anak majikannya, Sagung Mirah dideskripsikan melalui…
A. Pikiran tokoh
B. Tindakan tokoh
C. Bentuk fisik tokoh
D. Lingkungan tokoh
E. Uraian langsung tokoh

Amanat yang sesuai dengan isi kutipan cerpen tersebut adalah .…
A. Mohonlah ampunan kepada Tuhan atas segala dosa yang telah kita perbuat.
B. Renungkanlah setiap aktivitas kita saat malam hari tiba.
C. Janganlah hidupmu kau habiskan menjadi seorang parekan hingga tua.
D. Sering-seringlah kita menatap langit yang bertabur bintang.
E. Sering-seringlah kita menghadiri pernikahan yang di dalamnya terdapat sesaji pati wangi

Bacalah penggalan cerpen berikut! 
Perempuan itu membuka gorden jendela. …, menerpa kerut-merut wajah yang dipahat waktu. Bertiup dari perbukitan yang jauh, angin itu seperti pengembara abadi yang setia mengunjunginya malam-malam begini. Itu memang kurang baik bagi dirinya yang sering batuk-batuk. Tapi ia toh nekat. 

(Cerpen “Bulan Terbingkai Jendela”, Indra Tranggono)
Kalimat bermajas personifikasi yang tepat untuk melengkapi kalimat cerpen tersebut adalah…
A. Angin malam menyisir rambutnya yang memerak dibakar usia.
B. Gorden jendelanya berwarna biru keabu-abuan.
C. Jendela rumah itu kian rapuh seperti usianya.
D. Ia buka jendela rumahnya bagaikan ia buka jendela hatinya.
E. Ia singkap gorden jendela laksana ia singkap luka di masa lalunya.

Cermati kutipan cerpen berikut! Ketika guru dan murid-murid telah membiasakan belajar di alam terbuka, melihat tukang kebun itu bekerja sendirian, semuanya mendekat. “Jaring itu untuk apa, Pak?” “Untuk menjaring malaikat.” “Malaikat?” “Benar.” “Boleh kami bantu, Pak?” “Boleh. Boleh tentu saja. Malah setelah ini, kalian akan saya ajak menunggu jaring ini.” “Kenapa mesti ditunggu?” “Sebentar lagi Jibril akan gentayangan terperangkap jaring ini.” (Cerpen “Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat”, Danarto)

Posting Komentar

0 Komentar

Ikuti

Tags

close